Banyumas libatkan Satgas Pangan antisipasi lonjakan harga beras
Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akan melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk mengantisipasi lonjakan harga beras di pasaran yang saat ini telah mencapai kisaran Rp16.000-Rp17.000 per kilogram.
"Tadi, saya mendapat laporan, ada kecenderungan harga beras di pasar mengalami kenaikan. Informasi yang saya dapat, harga beras di Pasar Wage dan Pasar Manis saat ini mencapai kisaran Rp16.000-Rp17.000 per kilogram," kata Penjabat Sekretaris Daerah Banyumas Junaidi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Selasa.
Padahal, kata dia, penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog ke pasar-pasar tradisional berjalan lancar.
Dengan demikian, lanjut dia, seharusnya tidak ada kelangkaan beras di pasaran.
"Artinya, kalau kelangkaan itu antara supply dan demand-nya tidak imbang, harganya naik. Harusnya harga itu tidak naik karena suplainya tetap dan kebutuhan relatif stabil karena saat sekarang tidak ada event apa pun, sehingga kondisinya harusnya normal," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pemerintah daerah pada Selasa ini akan meminta Satgas Pangan dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas maupun Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto dan Kejari Banyumas untuk membantu Pemkab Banyumas dalam melakukan pengawasan di pasar.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mengecek ada atau tidak adanya permainan di tingkat pedagang maupun penimbunan di lapangan.
"Ini untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa sebetulnya stok pangan itu cukup. Kebutuhan tidak ada event-event misalnya hari besar dan sebagainya yang memungkinkan harga naik, ini 'kan belum ada event, tapi kok naik," katanya menegaskan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya merasa perlu untuk menurunkan Satgas Pangan mulai Rabu (14/2/2024).
Lebih lanjut, Junaidi mengatakan di Pasar Manis dan Pasar Wage, ada kios Bawor Mart yang dikelola badan usaha milik petani (BUMP) untuk penyuplai kebutuhan pokok masyarakat dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET).
"Harapannya, ketika harga di tempat lain sudah tinggi, masyarakat bisa belanja di Bawor Mart," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui kios Bawor Mart di Pasar Manis sempat ada kendala berupa kesibukan pengelola, sehingga sering tutup.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya pada hari Senin (5/2/2024) memutuskan untuk sementara mengambil alih pengelolaan kios Bawor Mart di Pasar Manis.
"Kemarin sudah kita putuskan untuk diambil alih pengelolaannya, ya kita sambil monitor," katanya.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Manis Purwokerto, Tri Murni mengatakan harga beras IR 64 medium yang sebelumnya sebesar Rp12.500 per kilogram, saat sekarang mencapai Rp16.000 per kilogram.
Sementara untuk harga beras Pandanwangi, kata dia, naik sebesar Rp3.500 dari sebelumnya Rp13.500 per kilogram menjadi Rp17.000 per kilogram.
Bahkan, harga beras kualitas rendah yang bisanya dijual sebesar Rp10.000 per kilogram, saat sekarang mencapai Rp14.000 per kilogram, sedangkan beras ketan yang sebelumnya Rp13.500 per kilogram melonjak hingga Rp20.000 per kilogram.
"Kenaikan harga beras ini berlangsung secara bertahap sejak dua bulan terakhir," katanya.
Baca juga: Harga beras di pasar Boyolali stabil Rp15.000 perkg
"Tadi, saya mendapat laporan, ada kecenderungan harga beras di pasar mengalami kenaikan. Informasi yang saya dapat, harga beras di Pasar Wage dan Pasar Manis saat ini mencapai kisaran Rp16.000-Rp17.000 per kilogram," kata Penjabat Sekretaris Daerah Banyumas Junaidi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Selasa.
Padahal, kata dia, penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog ke pasar-pasar tradisional berjalan lancar.
Dengan demikian, lanjut dia, seharusnya tidak ada kelangkaan beras di pasaran.
"Artinya, kalau kelangkaan itu antara supply dan demand-nya tidak imbang, harganya naik. Harusnya harga itu tidak naik karena suplainya tetap dan kebutuhan relatif stabil karena saat sekarang tidak ada event apa pun, sehingga kondisinya harusnya normal," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pemerintah daerah pada Selasa ini akan meminta Satgas Pangan dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas maupun Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto dan Kejari Banyumas untuk membantu Pemkab Banyumas dalam melakukan pengawasan di pasar.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mengecek ada atau tidak adanya permainan di tingkat pedagang maupun penimbunan di lapangan.
"Ini untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa sebetulnya stok pangan itu cukup. Kebutuhan tidak ada event-event misalnya hari besar dan sebagainya yang memungkinkan harga naik, ini 'kan belum ada event, tapi kok naik," katanya menegaskan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya merasa perlu untuk menurunkan Satgas Pangan mulai Rabu (14/2/2024).
Lebih lanjut, Junaidi mengatakan di Pasar Manis dan Pasar Wage, ada kios Bawor Mart yang dikelola badan usaha milik petani (BUMP) untuk penyuplai kebutuhan pokok masyarakat dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET).
"Harapannya, ketika harga di tempat lain sudah tinggi, masyarakat bisa belanja di Bawor Mart," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui kios Bawor Mart di Pasar Manis sempat ada kendala berupa kesibukan pengelola, sehingga sering tutup.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya pada hari Senin (5/2/2024) memutuskan untuk sementara mengambil alih pengelolaan kios Bawor Mart di Pasar Manis.
"Kemarin sudah kita putuskan untuk diambil alih pengelolaannya, ya kita sambil monitor," katanya.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Manis Purwokerto, Tri Murni mengatakan harga beras IR 64 medium yang sebelumnya sebesar Rp12.500 per kilogram, saat sekarang mencapai Rp16.000 per kilogram.
Sementara untuk harga beras Pandanwangi, kata dia, naik sebesar Rp3.500 dari sebelumnya Rp13.500 per kilogram menjadi Rp17.000 per kilogram.
Bahkan, harga beras kualitas rendah yang bisanya dijual sebesar Rp10.000 per kilogram, saat sekarang mencapai Rp14.000 per kilogram, sedangkan beras ketan yang sebelumnya Rp13.500 per kilogram melonjak hingga Rp20.000 per kilogram.
"Kenaikan harga beras ini berlangsung secara bertahap sejak dua bulan terakhir," katanya.
Baca juga: Harga beras di pasar Boyolali stabil Rp15.000 perkg