BBWSSO-BPBD Purbalingga tangani tebing Sungai Klawing yang longsor
Purbalingga (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Yogyakarta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mulai menangani tebing Sungai Klawing yang longsor di lingkungan Kelurahan Bancar RT 01 RW 01.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko di Purbalingga, Kamis, mengatakan BBWSSO telah menurunkan alat berat untuk menangani tebing yang longsor tersebut.
Menurut dia, penanganan dilakukan dengan membuat sudetan untuk mengurangi arus sungai yang menggerus tebing agar kerusakan yang lebih parah dapat diminimalisasi.
"Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil asesmen dan survei lokasi yang dilakukan oleh BBWSSO Yogyakarta beberapa waktu lalu," katanya.
Ia mengatakan dalam jangka panjang, BBWSSO juga akan melakukan perbaikan secara permanen terhadap dinding atau tebing sungai.
Sementara itu, Koordinator Tim Alat Berat BBWSSO Yogyakarta Fitrianto Mustajib mengatakan pihaknya menurunkan dua unit alat berat berupa Excavator PC/200 Pindad.
Menurut dia, dua unit alat berat tersebut akan membuat sudetan dengan volume sedimen yang dikeruk sebanyak 96 meter kubik.
"Estimasi pengerjaan selama 39 hari kerja," katanya.
Salah seorang warga Kelurahan Bancar RT 01 RW 01, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Herling Harris Nie di Purbalingga, Senin (22/1), mengharapkan pemerintah segera menangani tebing Sungai Klawing yang telah dua kali longsor dan terakhir pada 11 Desember 2023.
Menurut dia, kejadian tersebut memperparah longsoran tebing sungai dan berdampak terhadap sekitar 20 rumah warga serta telah mengancam 7-8 rumah warga yang berada di atasnya.
"Bahkan, ada beberapa rumah yang kehilangan tanah belakang rumah hampir sepanjang 20 meter karena terbawa longsor," katanya.
Baca juga: Jalan Selo Boyolali sudah kembali normal
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko di Purbalingga, Kamis, mengatakan BBWSSO telah menurunkan alat berat untuk menangani tebing yang longsor tersebut.
Menurut dia, penanganan dilakukan dengan membuat sudetan untuk mengurangi arus sungai yang menggerus tebing agar kerusakan yang lebih parah dapat diminimalisasi.
"Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil asesmen dan survei lokasi yang dilakukan oleh BBWSSO Yogyakarta beberapa waktu lalu," katanya.
Ia mengatakan dalam jangka panjang, BBWSSO juga akan melakukan perbaikan secara permanen terhadap dinding atau tebing sungai.
Sementara itu, Koordinator Tim Alat Berat BBWSSO Yogyakarta Fitrianto Mustajib mengatakan pihaknya menurunkan dua unit alat berat berupa Excavator PC/200 Pindad.
Menurut dia, dua unit alat berat tersebut akan membuat sudetan dengan volume sedimen yang dikeruk sebanyak 96 meter kubik.
"Estimasi pengerjaan selama 39 hari kerja," katanya.
Salah seorang warga Kelurahan Bancar RT 01 RW 01, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Herling Harris Nie di Purbalingga, Senin (22/1), mengharapkan pemerintah segera menangani tebing Sungai Klawing yang telah dua kali longsor dan terakhir pada 11 Desember 2023.
Menurut dia, kejadian tersebut memperparah longsoran tebing sungai dan berdampak terhadap sekitar 20 rumah warga serta telah mengancam 7-8 rumah warga yang berada di atasnya.
"Bahkan, ada beberapa rumah yang kehilangan tanah belakang rumah hampir sepanjang 20 meter karena terbawa longsor," katanya.
Baca juga: Jalan Selo Boyolali sudah kembali normal