Wakapolresta Banyumas perintahkan seluruh personel antisipasi karhutla
Purwokerto (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota (Wakapolresta) Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Yulianto memerintahkan seluruh personel kepolisian setempat untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Saat memberi pengarahan di Aula Rekonfu Polresta Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Kamis, ia mengatakan antisipasi tersebut, baik dalam kesiapan personel maupun sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat.
Ia memerintahkan seluruh kepala kepolisian sektor (kapolsek) di wilayah hukum Polresta Banyumas untuk melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat terkait dengan antisipasi, penanganan, dan dampak karhutla.
"Tolong, para kapolsek untuk melakukan sosialisasi kepada warganya agar tidak melakukan pembakaran ketika akan membuka lahan atau membakar sampah di lahan kosong dikarenakan sekarang cuaca kemarau yang dapat menyebabkan kebakaran hutan ataupun lahan," kata dia.
Selain sosialisasi secara masif, kata dia, dilakukan rapat koordinasi dengan forum komunikasi pimpinan kecamatan, sukarelawan, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas dalam rangka pencegahan terhadap kebakaran di wilayah masing-masing.
Di samping itu, ujar dia, seluruh kapolsek juga harus turun langsung ke daerah-daerah rawan kebakaran guna melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran kepada masyarakat.
"Segera lakukan pemetaan terhadap seluruh daerah rawan terjadi hotspot atau titik api di wilayah masing-masing agar dapat diantisipasi," kata Wakapolresta Hendri Yulianto.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan berdasarkan data, sejak datangnya musim kemarau hingga saat ini telah terjadi sedikitnya lima kejadian karhutla di daerah tersebut.
"Jumlah tersebut berdasarkan kejadian yang dilaporkan ke kami. Ada beberapa kejadian yang tidak dilaporkan seperti kebakaran lahan di depan pabrik semen yang masuk wilayah Kecamatan Ajibarang," kata dia.
Baca juga: Legislator minta aparat hukum usut kebakaran di Gunung Bromo
Saat memberi pengarahan di Aula Rekonfu Polresta Banyumas, Purwokerto, Banyumas, Kamis, ia mengatakan antisipasi tersebut, baik dalam kesiapan personel maupun sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat.
Ia memerintahkan seluruh kepala kepolisian sektor (kapolsek) di wilayah hukum Polresta Banyumas untuk melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat terkait dengan antisipasi, penanganan, dan dampak karhutla.
"Tolong, para kapolsek untuk melakukan sosialisasi kepada warganya agar tidak melakukan pembakaran ketika akan membuka lahan atau membakar sampah di lahan kosong dikarenakan sekarang cuaca kemarau yang dapat menyebabkan kebakaran hutan ataupun lahan," kata dia.
Selain sosialisasi secara masif, kata dia, dilakukan rapat koordinasi dengan forum komunikasi pimpinan kecamatan, sukarelawan, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas dalam rangka pencegahan terhadap kebakaran di wilayah masing-masing.
Di samping itu, ujar dia, seluruh kapolsek juga harus turun langsung ke daerah-daerah rawan kebakaran guna melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran kepada masyarakat.
"Segera lakukan pemetaan terhadap seluruh daerah rawan terjadi hotspot atau titik api di wilayah masing-masing agar dapat diantisipasi," kata Wakapolresta Hendri Yulianto.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan berdasarkan data, sejak datangnya musim kemarau hingga saat ini telah terjadi sedikitnya lima kejadian karhutla di daerah tersebut.
"Jumlah tersebut berdasarkan kejadian yang dilaporkan ke kami. Ada beberapa kejadian yang tidak dilaporkan seperti kebakaran lahan di depan pabrik semen yang masuk wilayah Kecamatan Ajibarang," kata dia.
Baca juga: Legislator minta aparat hukum usut kebakaran di Gunung Bromo