Klaten, Jateng (ANTARA) -
Salah satu desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yakni Desa Kranggan memberikan pendampingan kepada warga yang berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) agar menjadi lebih mandiri.
Kepala Desa Kranggan Gunawan Budi Utomo di Klaten, Jawa Tengah, Selasa mengatakan pendampingan yang dilakukan terhadap penyandang ODGJ di desanya ini juga bertujuan agar masyarakat yang mengalami kesehatan jiwa tersebut memiliki kegiatan yang positif.
"Kalau mereka dikasih kegiatan yang positif, otomatis mindset (pola pikir) mereka juga nanti akan positif juga. Dengan seringnya bersosialisasi di posyandu, kepercayaan diri mereka akan terbangun kembali," katanya.
Menurut dia, orang dengan gangguan jiwa jangan tidak boleh dihakimi sebagai orang gila karena akan makin menjatuhkan mental mereka.
"Karena itulah kami membentuk Posyandu Jiwa ini untuk membuat bagaimana caranya agar mereka para ODGJ itu bisa tetap bersosialisasi dan bisa memfungsikan dirinya sebagai masyarakat," katanya.
Menurut dia, di posyandu tersebut juga juga melibatkan relawan. Para relawan ini dituntut untuk bisa melakukan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM).
"Artinya para relawan harus peduli kepada saudara-saudara yang mengalami gangguan jiwa dan bisa merasakan apa yang dialami oleh para ODGJ. Salah satunya di sini yang sudah ada adalah RBM SEHATI," katanya.
Bahkan atas kepeduliannya tersebut pada Desember 2022 Desa Kranggan dinobatkan sebagai Desa Inklusi oleh Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia. Penghargaan ini diserahkan oleh Komisioner Dante Rigmalia dan diterima oleh Bupati Klaten Sri Mulyani.
Selanjutnya, pada tahun 2023 pabrik AQUA Klaten melalui program tanggung jawab sosial lingkungan mendukung pengembangan ekonomi yang dilakukan Inklusi Center Kecamatan Karanganom-Bhakti Negeri (ICKK-BN) bagi para penyandang disabilitas ODGJ di desa tersebut.
Ketua ICKK-BN Srimulyo mengatakan saat ini ada sekitar 20 penyandang disabilitas ODGJ yang sudah didampingi setiap hari Jumat selama enam bulan yang diadakan di Posyandu Jiwa Kantor Desa Kranggan.
"Untuk tahun ini kami akan melakukan pendekatan dengan pengembangan pelayanan anak dengan gangguan ODGJ. Yang kami lakukan salah satunya adalah penguatan kapasitas untuk pengembangan ekonomi untuk kemandirian para ODGJ dan juga untuk kesehatannya," katanya.
Terkait dengan penyebab ODGJ, dikatakannya, kebanyakan mereka stres karena masalah ekonomi keluarga, putus cinta, dan faktor keturunan. Oleh karena itu, dikatakannya, ICKK-BN berusaha memberikan perlindungan kepada para ODGJ dan terapi sehingga bisa diterima lagi di masyarakat.
"Kami juga berusaha untuk mendorong sampai ke tingkat kemandirian mereka secara ekonomi agar memiliki masa depan," katanya.
Sementara itu, perwakilan perusahaan dengan produk air mineral tersebut Rama Zakaria mengatakan bersama ICKK-BN dan Kepala Desa Kranggan, perusahaan mengembangkan program pendampingan bagi ODGJ.