Pemkab Batang siagakan delapan kapal tunda pemadam cegah kebakaran
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiagakan delapan kapal tunda pemadam sebagai upaya mencegah dan meminimalisasi potensi kebakaran kapal nelayan yang bersandar di Pelabuhan Perikanan setempat.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Batang Windu Suradji di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya akan menyelenggarakan pelatihan penggunaan alam pemadam kebakaran dan simulasi penanganan kapal terbakar, serta menyusun standar operasional prosedur.
"Sebenarnya, setiap kapal akan dilengkapi alat pemadam kebakaran api ringan tetapi belum semua ahli mesin bisa menggunakan alat tersebut. Oleh karena itu, kami akan menyiagakan kapal tunda pemadam kebakaran sekaligus petugas yang sudah dilatih untuk mencegah maupun meminimalisasi kebakaran kapal di pelabuhan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Usaha dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan Hermanto mengatakan pemberlakuan standar operasional prosedur ini berlaku untuk semua unsur baik dari pemerintah maupun nelayan.
"Jadi, apabila terjadi kemungkinan insiden kebakaran kapal maka masyarakat nelayan sudah bisa mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan untuk memadamkan api," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan pembinaan khusus pada para penjaga kapal dengan memberikan keterampilan dalam upaya penanganan apabila terjadi kebakaran kapal di pelabuhan perikanan.
Menurut dia, untuk memaksimalkan pencegahan kebakaran kapal, pihaknya akan menyiapkan alat penyedot air dan alat pemadam kebakaran api ringan di beberapa titik tambat labuh kapal nelayan.
"Kami juga akan menyebarluaskan surat imbauan Kepolisian Daerah Jateng terkait pencegahan kebakaran kapal perikanan dan pemasangan spanduk. Antisipasi ini perlu kami lakukan untuk mencegah peristiwa kebakaran kapal nelayan yang terjadi di Pelabuhan Perikanan Pantai Kota Tegal tidak terjadi di Pelabuhan Batang," katanya.
Baca juga: Polsek Jepara ajak semua pihak menanggulangi kebakaran hutan dan lahan
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Batang Windu Suradji di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya akan menyelenggarakan pelatihan penggunaan alam pemadam kebakaran dan simulasi penanganan kapal terbakar, serta menyusun standar operasional prosedur.
"Sebenarnya, setiap kapal akan dilengkapi alat pemadam kebakaran api ringan tetapi belum semua ahli mesin bisa menggunakan alat tersebut. Oleh karena itu, kami akan menyiagakan kapal tunda pemadam kebakaran sekaligus petugas yang sudah dilatih untuk mencegah maupun meminimalisasi kebakaran kapal di pelabuhan," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Usaha dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan Hermanto mengatakan pemberlakuan standar operasional prosedur ini berlaku untuk semua unsur baik dari pemerintah maupun nelayan.
"Jadi, apabila terjadi kemungkinan insiden kebakaran kapal maka masyarakat nelayan sudah bisa mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan untuk memadamkan api," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan pembinaan khusus pada para penjaga kapal dengan memberikan keterampilan dalam upaya penanganan apabila terjadi kebakaran kapal di pelabuhan perikanan.
Menurut dia, untuk memaksimalkan pencegahan kebakaran kapal, pihaknya akan menyiapkan alat penyedot air dan alat pemadam kebakaran api ringan di beberapa titik tambat labuh kapal nelayan.
"Kami juga akan menyebarluaskan surat imbauan Kepolisian Daerah Jateng terkait pencegahan kebakaran kapal perikanan dan pemasangan spanduk. Antisipasi ini perlu kami lakukan untuk mencegah peristiwa kebakaran kapal nelayan yang terjadi di Pelabuhan Perikanan Pantai Kota Tegal tidak terjadi di Pelabuhan Batang," katanya.
Baca juga: Polsek Jepara ajak semua pihak menanggulangi kebakaran hutan dan lahan