Semarang (ANTARA) - Jika mengalami gangguan satwa liar, baik itu ular, sarang lebah di sekitar tempat tinggal, dan gangguan satwa lain, masyarakat Kota Tegal dapat melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, melalui aplikasi Sistem Informasi Bencana dan Gangguan Satwa Liar (Si Begal).
Sistem Informasi Bencana dan Gangguan Satwa Liar (Si Begal) merupakan sebuah aplikasi yang dapat diunduh di Playstore.
Aplikasi yang baru dirilis ini mempermudah masyarakat Kota Tegal untuk melaporkan kebencanaan di wilayah Kota Tegal dan membantu memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.
Aplikasi tersebut dirancang bersama sukarelawan dengan biaya swadaya, tidak menggunakan anggaran APBD Kota Tegal.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mochammad Mabbrur, saat peluncuran Aplikasi Sistem Informasi Bencana dan Gangguan Satwa Liar (Si Begal) serta pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Tingkat Kota Tegal tahun 2023 di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal, Senin (17/7/2023).
Menurut Mabbrur, Kota Tegal memiliki beberapa potensi ancaman bencana yaitu bencana banjir, kebakaran lahan, bencana angin puting beliung, bencana epidemi, dan rob, selain penanggulangan gangguan binatang liar.
“Dan menurunkan tingkat resiko bencana menjadi salah satu tugas kami dengan menciptakan masyarakat kota tegal yang tanggap, tangkas, dan tangguh dalam menghadapi bencana,” kata Mabbrur.
Pemanfaatan kemajuan teknologi dan pemahaman masyarakat akan pelayanan publik semakin meningkat. saat ini masyarakat semakin menuntut lebih atas pelayanan yang diberikan yang mana pelayanan yang harus semakin cepat, mudah, murah, dan transparan.
“Maka terobosan inovasi yang kami lakukan adalah dengan membentuk forum pengurangan risiko bencana dan menciptakan aplikasi Si Begal,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kota Tegal.
Sementara itu, dalam sambutan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang dibacakan oleh Pj. Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi BPBD atas dedikasi, kerja kerasnya, dalam membantu masyarakat dalam menghadapi berbagai bencana di Kota Tegal.
Menurut Dedy Yon, kehadiran Si Begal serta Forum Pengurangan Risiko Bencana sangat penting untuk mempersiapkan segala hal serta meningkatkan kesiapsiagaan unsur pentahelix dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam di Kota Tegal yang tidak dapat kita prediksi.
Hal ini sebagai bentuk kesiapan Pemerintah Kota Tegal dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Penanggulangan bencana merupakan urusan semua pihak, walaupun sebagai penanggung jawab adalah pemerintah. Namun demikian masyarakat sebagai garda terdepan jika terjadi bencana, perlu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. salah satunya dengan meningkatkan perannya sebagai relawan penanggulangan bencana.
Mengakhiri sambutannya Wali Kota Tegal menghimbau menghimbau kepada seluruh jajaran TNI/Polri, OPD terkait, serta rekan-rekan dari media massa dan Relawan FPRB untuk saling berkoordinasi dalam menangani setiap kejadian-kejadian kebencanaan di Kota Tegal.
“Kami minta seluruhnya agar tetap siap siaga apabila terjadi bencana,” pungkasnya. ***
Berita Terkait
Pemkot Pekalongan galakkan gerakan singkirkan enceng gondok di Sungai Lodji
Kamis, 7 November 2024 7:32 Wib
RAPBD Kota Tegal 2025 dengan postur Rp1,1478 T disetujui untuk dibahas
Senin, 4 November 2024 20:41 Wib
Kota Pekalongan optimalkan transisi PAUD-SD melalui kompetensi guru
Senin, 4 November 2024 20:10 Wib
Pekalongan lengkapi fasilitas penanganan bencana modern di pasar
Sabtu, 2 November 2024 16:55 Wib
Pemkot Surakarta ajukan anggaran tambahan ke Wapres untuk GOR Indoor Manahan
Sabtu, 2 November 2024 15:58 Wib
Pemkot Semarang ajak kolaborasi antarwilayah dukung program nasional
Jumat, 1 November 2024 18:48 Wib
Pemkot Pekalongan masifkan kewaspadaan dini jelang Pilkada 2024
Jumat, 1 November 2024 18:36 Wib
Pemkot Pekalongan bentuk posyandu remaja di 27 kelurahan
Jumat, 1 November 2024 14:15 Wib