Unsoed Purwokerto miliki delapan guru besar baru
Profesor adalah puncak karir profesionalisme seorang dosen
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memiliki delapan guru besar baru yang dikukuhkan dalam Sidang Terbuka Senat Pengukuhan Profesor di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Unsoed, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa-Rabu (20-21/6).
Pengukuhan pada hari pertama (20/6) diikuti Prof. Drs. Nurul Anwar, M.S., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pembangunan Ekonomi Daerah dengan orasi ilmiah berjudul "Efektivitas Pembangunan Ekonomi Dilihat dari Luar Aspek Ekonomi", Prof. Dr. Murni Dwiati, M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Orkhidologi dengan orasi ilmiah berjudul "Prospek Budidaya Anggrek Epifit: Antara Upaya Pengembangan dan Konservasi".
Selanjutnya, Prof. Dr. Bambang Heru Budianto, M.S. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Akorologi dengan orasi ilmiah berjudul "Potensi Tungaa Predator Sebagai Pengendali Hayati Tungau Hama Pada Kondisi Kenaikkan Temperator Global", dan Prof. Dr. Pi. Dian Bhagawati M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Taksonomi Avertebrata dengan orasi ilmiah berjudul "Etnotaksonomi: Cara Sederhana yang Harus Dilestarikan".
Sementara pengukuhan hari kedua (21/6) diikuti Prof. Dr. Dwi Sarwani Sri Rejeki S.K.M., M.Kes. (Epid) sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Epidemiologi dengan orasi ilmiah berjudul "Pemanfaatan Spasial Epidemiologi Pada Penyakit Menular Terutama Malaria", Prof. Uyi Sulaeman S.Si., M.Si., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Anorganik dengan orasi ilmiah berjudul "Desain Material Fotokatalis Berbasis Perak Fosfat Untuk Degradasi Polutan Organik".
Baca juga: Akademisi HI Unsoed diskusikan ASEAN Village Network
Kemudian, Prof. Dr. Bilalodin, S.Si., M.Si. sebagai Guru Besar Bidang "Ilmu Fisika Radiologi" dengan orasi ilmiah berjudul "Prospek Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) Sebagai Metode Terapi Kanker di Indonesia", dam Prof. Drs. Budi Pratikno, M.Stat.Sci., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Statistika dengan orasi ilmiah berjudul "Improving Population Inference Melalui Pendekatan NSPI dan Power.".
Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU mengatakan salah satu tantangan terbesar bagi perguruan tinggi saat ini adalah bagaimana mempersiapkan lulusan yang utuh, unggul, berdaya saing, sekaligus adaptif dengan kebutuhan serta dinamika masyarakat, industri, dunia usaha, dan kerja.
Oleh karena itu, kata dia, kampus harus menjadi tempat yang memiliki atmosfer yang mendukung hal tersebut, yang salah satunya dimanifestasikan melalui kualitas dosen sebagai pendidik dan ilmuwan profesional yang diakui reputasi akademiknya.
"Profesor adalah puncak karir profesionalisme seorang dosen. Ahli di bidangnya, mumpuni dalam tridharmanya, sekaligus teladan dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan sebagai amal yang terasakan kemanfaatannya," kata Rektor.
Baca juga: 2.847 peserta lolos SNBT-UTBK Unsoed Tahun 2023
Baca juga: Unsoed Purwokerto inisiasi kerja sama dengan Kinobi
Pengukuhan pada hari pertama (20/6) diikuti Prof. Drs. Nurul Anwar, M.S., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pembangunan Ekonomi Daerah dengan orasi ilmiah berjudul "Efektivitas Pembangunan Ekonomi Dilihat dari Luar Aspek Ekonomi", Prof. Dr. Murni Dwiati, M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Orkhidologi dengan orasi ilmiah berjudul "Prospek Budidaya Anggrek Epifit: Antara Upaya Pengembangan dan Konservasi".
Selanjutnya, Prof. Dr. Bambang Heru Budianto, M.S. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Akorologi dengan orasi ilmiah berjudul "Potensi Tungaa Predator Sebagai Pengendali Hayati Tungau Hama Pada Kondisi Kenaikkan Temperator Global", dan Prof. Dr. Pi. Dian Bhagawati M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Taksonomi Avertebrata dengan orasi ilmiah berjudul "Etnotaksonomi: Cara Sederhana yang Harus Dilestarikan".
Sementara pengukuhan hari kedua (21/6) diikuti Prof. Dr. Dwi Sarwani Sri Rejeki S.K.M., M.Kes. (Epid) sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Epidemiologi dengan orasi ilmiah berjudul "Pemanfaatan Spasial Epidemiologi Pada Penyakit Menular Terutama Malaria", Prof. Uyi Sulaeman S.Si., M.Si., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kimia Anorganik dengan orasi ilmiah berjudul "Desain Material Fotokatalis Berbasis Perak Fosfat Untuk Degradasi Polutan Organik".
Baca juga: Akademisi HI Unsoed diskusikan ASEAN Village Network
Kemudian, Prof. Dr. Bilalodin, S.Si., M.Si. sebagai Guru Besar Bidang "Ilmu Fisika Radiologi" dengan orasi ilmiah berjudul "Prospek Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) Sebagai Metode Terapi Kanker di Indonesia", dam Prof. Drs. Budi Pratikno, M.Stat.Sci., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Statistika dengan orasi ilmiah berjudul "Improving Population Inference Melalui Pendekatan NSPI dan Power.".
Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU mengatakan salah satu tantangan terbesar bagi perguruan tinggi saat ini adalah bagaimana mempersiapkan lulusan yang utuh, unggul, berdaya saing, sekaligus adaptif dengan kebutuhan serta dinamika masyarakat, industri, dunia usaha, dan kerja.
Oleh karena itu, kata dia, kampus harus menjadi tempat yang memiliki atmosfer yang mendukung hal tersebut, yang salah satunya dimanifestasikan melalui kualitas dosen sebagai pendidik dan ilmuwan profesional yang diakui reputasi akademiknya.
"Profesor adalah puncak karir profesionalisme seorang dosen. Ahli di bidangnya, mumpuni dalam tridharmanya, sekaligus teladan dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan sebagai amal yang terasakan kemanfaatannya," kata Rektor.
Baca juga: 2.847 peserta lolos SNBT-UTBK Unsoed Tahun 2023
Baca juga: Unsoed Purwokerto inisiasi kerja sama dengan Kinobi