Semarang (ANTARA) - Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) mendukung perwujudan Magelang Kota Lengkap melalui kerja sama dengan Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kota Magelang, Jawa Tengah.
Kesepakatan itu ditorehkan melalui nota kesepahaman atau memorandum of understanding yang ditandatangani Dekan Sekolah Vokasi Undip dan Kepala ATR/BPN Kota Magelang.
Penandatanganan MOU dilakukan oleh Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si, dan Kepala Kantor ATR/BPN Kota Magelang Muhun Nugraha, SH, M.Hum, di Dekanat Sekolah Vokasi Undip Tembalang Selasa (2/5/2023).
“Kesepakatan ini adalah dasar untuk melakukan kegiatan bersama yang saling melengkapi sehingga bisa terwujud hasil yang bermanfaat secara maksimal,” kata Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof. Budiyono, Rabu (3/5/2023).
Kepala ATR/BPN Kota Magelang Muhun Nugraha menyebutkan di wilayah kerja yang dilayaninya, saat ini sudah tidak ada program PTSL atau Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap karena pendaftaran tanah di Kota Magelang sudah hampir 100 persen.
“Kami sekarang mendapatkan amanah dari Pemerintah Pusat untuk pembentukan kota lengkap. Kami berharap Sekolah Vokasi Undip bisa membantu pembentukan Magelang sebagai Kota Lengkap,” kata Muhun Nugraha.
Menurut Muhun, arti Kota Lengkap ialah kota yang secara spasial dan yuridis telah memenuhi syarat, tidak ada lagi gap dan overlapping. Di sebuah Kota Lengkap, peta tidak tumpang tindih secara spasial, kemudian secara yuridis dibuktikan dengan buku tanah dan surat ukur diunggah secara elektronik, yang semuanya akurat baik fisik maupun elektroniknya akurat.
Dengan begitu, katanya, masyarakat memiliki kepastian hukum atas hak tanah dan mendapatkan hak ekonomi. Status Kota Lengkap juga akan meminimalisasikan sengketa atau konflik pertanahan karena semua sudah diikat dalam satu sistem. Mafia tanah tidak punya lagi ruang untuk bermain dan kondisi itu memudahkan transformasi digital, sehingga pelayanan kepada masyarakat makin mudah.
Saat ini, di ATR/BPN Kota Magelang ada tujuh layanan prioritas yang dilaksanakan secara elektronik dan ke depan semua data akan tersaji secara digital.
“Kami berharap dengan kondisi ini bisa melakukan sharing ilmu pada mahasiswa sekolah vokasi,” katanya.
Budiyono menambahkan maksud perjanjian kerja sama tersebut sebagai pedoman bagi para pihak untuk melaksanakan kerja sama dan fasilitasi kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat khususnya pada Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan.
Budiyono mengaku bangga dengan kerja sama ini dan setiap program studi yang ada terus didorong melakukan kerja sama minimal dengan 10 industri dan institusi setiap tahunnya.
“Makin banyak kerja samanya, bisa diartikan keilmuan kita diakui dan bermanfaat. Itu ciri khas Pendidikan vokasi,” tutup dia. ***