Bupati akui BPR BKK beri kontribusi perkembangan ekonomi Wonosobo
Temanggung (ANTARA) - PT Bank BPR BKK yang tersebar hingga di tingkat kecamatan dapat memberikan kontribusi positif, terhadap perkembangan ekonomi di Kabupaten Wonosobo, kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.
"BPR BKK dapat menciptakan masyarakat yang berdaya, yang kemudian mampu keluar dari kategori zona kemiskinan," katanya dalam siaran pers Dinas Kominfo di Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia menyampaikan hal tersebut saat menerima penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT BPR BKK Jawa Tengah senilai Rp55 juta.
"Melalui CSR dari BPR BKK ini diharapkan mampu membantu mengatasi kemiskinan ekstrem di Wonosobo," katanya.
Menurut Afif, bantuan ini merupakan wujud kontribusi nyata BPR BKK Jateng sebagai mitra pemerintah daerah dalam membantu menyejahterakan masyarakat Kabupaten Wonosobo.
Selain CSR, katanya, dukungan BPR BKK terhadap program pemerintah, perekonomian masyarakat, dan pengurangan kemiskinan itu juga melalui pemberian kredit di sektor UMKM yang mencapai 81,84 persen, termasuk program kredit KUM (Kelompok Usaha Mikro) serta produk pinjaman jambanisasi dan sanitasi.
Ia mengatakan langkah tersebut merupakan sebuah intervensi yang dapat mendukung peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga mampu memberdayakan ekonomi dan meningkatkan produktivitas.
Direktur Utama BPR BKK Wonosobo Darsono menyampaikan bahwa pemberian CSR BPR BKK dalam rangka mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah tahun 2023 non-APBD Bidang Kewirausahaan.
"Total CSR yang kami salurkan saat ini adalah Rp55 juta untuk 55 peserta, dari gabungan BKK Wonosobo Rp20 juta, BKK Kebumen Rp15 juta serta BKK Temanggung dan BKK Pekalongan masing-masing Rp10 juta. Bentuknya bantuan kewirausahaan yang difokuskan untuk usaha mikro," katanya.
Ia berharap pascapenyerahan CSR ini masyarakat mampu memanfaatkan untuk modal usaha.
"Mudah-mudahan dengan adanya CSR ini mampu menjadi stimulan dan semangat untuk mengembangkan usaha, BKK juga siap memberikan pendampingan teknis dan permodalan lanjutan," katanya.
"BPR BKK dapat menciptakan masyarakat yang berdaya, yang kemudian mampu keluar dari kategori zona kemiskinan," katanya dalam siaran pers Dinas Kominfo di Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia menyampaikan hal tersebut saat menerima penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT BPR BKK Jawa Tengah senilai Rp55 juta.
"Melalui CSR dari BPR BKK ini diharapkan mampu membantu mengatasi kemiskinan ekstrem di Wonosobo," katanya.
Menurut Afif, bantuan ini merupakan wujud kontribusi nyata BPR BKK Jateng sebagai mitra pemerintah daerah dalam membantu menyejahterakan masyarakat Kabupaten Wonosobo.
Selain CSR, katanya, dukungan BPR BKK terhadap program pemerintah, perekonomian masyarakat, dan pengurangan kemiskinan itu juga melalui pemberian kredit di sektor UMKM yang mencapai 81,84 persen, termasuk program kredit KUM (Kelompok Usaha Mikro) serta produk pinjaman jambanisasi dan sanitasi.
Ia mengatakan langkah tersebut merupakan sebuah intervensi yang dapat mendukung peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga mampu memberdayakan ekonomi dan meningkatkan produktivitas.
Direktur Utama BPR BKK Wonosobo Darsono menyampaikan bahwa pemberian CSR BPR BKK dalam rangka mendukung percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah tahun 2023 non-APBD Bidang Kewirausahaan.
"Total CSR yang kami salurkan saat ini adalah Rp55 juta untuk 55 peserta, dari gabungan BKK Wonosobo Rp20 juta, BKK Kebumen Rp15 juta serta BKK Temanggung dan BKK Pekalongan masing-masing Rp10 juta. Bentuknya bantuan kewirausahaan yang difokuskan untuk usaha mikro," katanya.
Ia berharap pascapenyerahan CSR ini masyarakat mampu memanfaatkan untuk modal usaha.
"Mudah-mudahan dengan adanya CSR ini mampu menjadi stimulan dan semangat untuk mengembangkan usaha, BKK juga siap memberikan pendampingan teknis dan permodalan lanjutan," katanya.