Solo (ANTARA) -
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta memastikan tidak akan membatasi jumlah penukaran uang baru oleh masyarakat menjelang momentum Lebaran 2023. Sebanyak Rp4,1 triliun disiapkan untuk pecahan uang baik kecil hingga besar.
Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Nugroho Joko Prastowo di sela pembukaan penukaran uang baru di Pasar Klewer Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan, selama periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini kebutuhan uang baru masyarakat diperkirakan mencapai Rp6 triliun.
Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan realisasi periode Ramadhan dan Lebaran tahun lalu, yakni sebesar Rp5,6 triliun. "Lebih dari itu kami siapkan buffer-nya, masyarakat tidak perlu khawatir. Kami tidak membatasi, hanya mengatur proses penukaran," katanya.
Ia mengatakan jika kebutuhan uang baru di masyarakat masih kurang maka BI Kantor Perwakilan Surakarta siap mengambilkan dari BI Jawa Tengah di Semarang maupun dari BI Jakarta.
Untuk lokasi penukaran uang, dikatakannya, bisa dilakukan di 154 titik, yakni di kantor perbankan, BPR, Kantor Pos, Pegadaian, dan delapan mobil kas keliling.
Terkait hal itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk menukarkan uang baru ke lokasi resmi untuk menghindari risiko uang palsu.
Sementara itu, pada kegiatan kali ini pihaknya menyiapkan sebanyak Rp4,1 triliun yang terdiri dari pecahan kecil hingga pecahan besar.
"Untuk uang pecahan kecil yang paling banyak ditukar yakni Rp10.000 sekitar 30 persen dan Rp5.000 sekitar 30 persen. Sisanya pecahan lain. Kalau pecahan besar untuk kebutuhan penarikan di ATM," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengimbau masyarakat untuk tidak menukar uang baru di sembarang tempat.
"Tukar di tempat yang sudah disediakan. Lebih enak di sini, dapat uang baru dan lebih nyaman. Kalau fee di pinggir jalan sampai 10 persen, itu mahal. Nanti juga akan kami tertibkan," katanya.