Meriah, ratusan siswa SMP di Temanggung menari jaran kepang
Temanggung (ANTARA) - Sekitar 700 siswa-siswi SMP Negeri 6 Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menari jaran kepang (kuda lumping) secara massal di lapangan sekolah tersebut dalam kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
"Tarian massal jaran kepang ini merupakan cara kami memberikan apresiasi kepada anak-anak dalam Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila," kata Kepala SMP Negeri 6 Temanggung Agustinus Budi Susilo di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan pada gelar karya kedua SMP Negeri 6 Temanggung ini mengambil tema kearifan lokal untuk seni budaya dan makanan lokal Temanggung.
"Pada proyek kedua ini memang fokus untuk pementasan jaran kepang atau kuda lumping bagi anak-anak kami," katanya.
Menurut dia kegiatan ini sudah diawali beberapa waktu lalu dengan mengundang nara sumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengetahui tentang filosofi jaran kepang.
"Kemudian anak-anak kami ajak ke kandang jaran di Ngadirejo untuk belajar atau paham bagaimana kuda lumping Temanggung," katanya.
Selanjutnya mereka secara mandiri dan juga dari sekolah ada pelatihan untuk kegiatan jaran kepang yang ditamnpilkan pada kegiatan hari ini.
"Anak-anak sangat antusias, termasuk dukungan orang tua yang luar biasa sehingga kegiatan pada siang ini bisa terlaksana dengan baik dan hal ini juga tidak lepas dari teman-teman guru dan karyawan di SMP Negeri 6 yang mempunyai komitmen bagaimana memberikan fasilitas serta apresiasi kepada anak-anak," katanya.
Bupati Temanggung M. Al Khadziq yang hadir dalam gelar karya tersebut sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan SMP Negeri 6 Temanggung ini.
"Memang ada kecenderungan anak-anak sekarang ini lebih banyak akrab dengan teknologi dan tidak bisa lepas dari gadget sehingga ketergantungan terhadap teknologi ini kadang menjadikan anak-anak malas bergerak dan sebagainya," katanya.
Oleh karena itu, katanya kalau hari ini dilaksanakan kegiatan penguatan profil pelajar Pancasila dengan muatan kesenian jaran kepang di SMP Negeri 6 Temanggung ini sangat positif.
"Kegiatan bisa menjadi alternatif bagi anak-anak remaja untuk tidak tergantung pada gadget terus-menerus, tetapi dengan penguatan kesenian tradisional saya berharap anak-anak bisa beraktivitas lebih untuk belajar berkesenian dan juga untuk tampil dalam nuansa kesenian tradisional," katanya.
Ia menyampaikan kebetulan Temanggung ini sangat kuat dengan kesenian tradisional jaran kepang, hampir setiap desa memiliki kelompok kesenian maka sudah betul kalau SMPN 6 sebagai sebuah lembaga pendidikan ikut berpartisipasi memperkuat karakter siswanya dengan mengajarkan kesenian dan kebudayaan.
"Di samping untuk membentuk karakter juga untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget yang terjadi selama ini," katanya.
"Tarian massal jaran kepang ini merupakan cara kami memberikan apresiasi kepada anak-anak dalam Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila," kata Kepala SMP Negeri 6 Temanggung Agustinus Budi Susilo di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan pada gelar karya kedua SMP Negeri 6 Temanggung ini mengambil tema kearifan lokal untuk seni budaya dan makanan lokal Temanggung.
"Pada proyek kedua ini memang fokus untuk pementasan jaran kepang atau kuda lumping bagi anak-anak kami," katanya.
Menurut dia kegiatan ini sudah diawali beberapa waktu lalu dengan mengundang nara sumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengetahui tentang filosofi jaran kepang.
"Kemudian anak-anak kami ajak ke kandang jaran di Ngadirejo untuk belajar atau paham bagaimana kuda lumping Temanggung," katanya.
Selanjutnya mereka secara mandiri dan juga dari sekolah ada pelatihan untuk kegiatan jaran kepang yang ditamnpilkan pada kegiatan hari ini.
"Anak-anak sangat antusias, termasuk dukungan orang tua yang luar biasa sehingga kegiatan pada siang ini bisa terlaksana dengan baik dan hal ini juga tidak lepas dari teman-teman guru dan karyawan di SMP Negeri 6 yang mempunyai komitmen bagaimana memberikan fasilitas serta apresiasi kepada anak-anak," katanya.
Bupati Temanggung M. Al Khadziq yang hadir dalam gelar karya tersebut sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan SMP Negeri 6 Temanggung ini.
"Memang ada kecenderungan anak-anak sekarang ini lebih banyak akrab dengan teknologi dan tidak bisa lepas dari gadget sehingga ketergantungan terhadap teknologi ini kadang menjadikan anak-anak malas bergerak dan sebagainya," katanya.
Oleh karena itu, katanya kalau hari ini dilaksanakan kegiatan penguatan profil pelajar Pancasila dengan muatan kesenian jaran kepang di SMP Negeri 6 Temanggung ini sangat positif.
"Kegiatan bisa menjadi alternatif bagi anak-anak remaja untuk tidak tergantung pada gadget terus-menerus, tetapi dengan penguatan kesenian tradisional saya berharap anak-anak bisa beraktivitas lebih untuk belajar berkesenian dan juga untuk tampil dalam nuansa kesenian tradisional," katanya.
Ia menyampaikan kebetulan Temanggung ini sangat kuat dengan kesenian tradisional jaran kepang, hampir setiap desa memiliki kelompok kesenian maka sudah betul kalau SMPN 6 sebagai sebuah lembaga pendidikan ikut berpartisipasi memperkuat karakter siswanya dengan mengajarkan kesenian dan kebudayaan.
"Di samping untuk membentuk karakter juga untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget yang terjadi selama ini," katanya.