Purwokerto (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berkomitmen untuk melakukan penguatan sinergi dan inovasi untuk menjaga stabilitas inflasi daerah.
Dalam keterangan yang diterima di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, Kepala KPw BI Purwokerto Rony Hartawan mengatakan penguatan pengendalian inflasi daerah tersebut dilakukan melalui rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kabupaten Purbalingga di Pendopo Dipayuda Banjarnegara yang dihadiri Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
"Salah satu program pengendalian inflasi unggulan yang diusung adalah program ketahanan pangan melalui produk modified cassava flour (mocaf)," jelasnya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan KPw BI Purwokerto terus berupaya mendukung pengembangan mocaf sebagai produk substitusi tepung terigu melalui pemberdayaan masyarakat dan UMKM bersinergi dengan Rumah Mocaf Banjarnegara.
Dukungan yang diberikan di antaranya pendampingan dan bantuan teknis, mendorong perluasan pasar mocaf ke pasar global melalui ekspor 45 ton mocaf senilai Rp1 miliar ke Turki, mendorong dan mempromosikan penggunaan mocaf sebagai substitusi tepung terigu melalui live cooking masakan berbahan dasar mocaf, serta lomba cipta menu kudapan berbahan dasar mocaf dan berbahan non-tepung dan non-beras yang diikuti oleh anggota PKK Kabupaten Banjarnegara.
"Masih dalam rangka mendukung promosi mocaf kepada masyarakat, pada hari ini (4/11) juga dilakukan produksi dan penyajian 20.000 keping cookies berbahan dasar mocaf," kata Rony.
Ia mengatakan kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang melakukan pencatatan pencapaian Rekor MURI atas sajian kue kering berbahan dasar mocaf terbanyak, sehingga tercatat sebagai rekor ke-10.660.
Selain itu, kata dia, pada acara GNIP yang digelar pada hari Jumat (4/11) juga dilakukan penyerahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada UMKM atau pedagang senilai Rp2,6 miliar dalam rangka penanganan dampak inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Lebih lanjut, dia mengatakan gotong royong diperlukan untuk meredam inflasi dengan melakukan inovasi dan berbagai upaya lebih mengingat gentingnya tingkat inflasi tahun 2022.
"Kita perlu melakukan upaya bersama untuk menahan laju inflasi di wilayah eks Keresidenan Banyumas. Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan realisasi pembangunan food station dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan, khususnya komoditas pangan strategis," kata Rony.
Selain itu, kata dia, diperlukan pemetaan rantai pasok komoditas yang diintegrasikan dengan digitalisasi informasi terkait data pasokan dan harga.
Dalam kesempatan itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menunjukkan dukungannya kepada pelaku usaha di Kabupaten Banjarnegara agar produk-produk unggulan yang dihasilkan semakin maju dan dikenal oleh khalayak luas serta dapat bersaing di pasar domestik maupun pasar global.
Mendag juga berpesan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga untuk barang-barang kebutuhan pokok yang tidak menekan konsumen, tetapi tetap menguntungkan bagi produsen.
Sementara itu, Pejabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto juga menyampaikan komitmen dan dukungan dalam upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Banjarnegara secara menyeluruh.
Menurut dia, pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama sehingga memerlukan sinergi dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun masyarakat umum.