BI dukung gelaran Jateng Modest Fashion Future
Semarang (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah mendukung pengembangan wirausahawan muda di bidang mode melalui Jateng Modest Fashion Future (JMF2).
Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Ndari Surjaningsih di Semarang, Senin (2/12), mengatakan, wadah pengembangan bidang mode ini menyasar siswa SMK serta pondok pesantren di provinsi ini.
Bank Indonesia, lanjut dia, berkolaborasi dengan Nusantara Fashionpreneur Academy (Nufa) dalam melatih para calon wirausahawan muda
"Industri mode sudah menjadi perhatian Bank Indonesia yang sejalan dengan pengembangan ekonomi syariah," katanya.
Para wirausahawan muda di industri mode tersebut, kata dia, diharapkan tidak hanya mengembangkan usahanya di dalam negeri, namun juga luar negeri.
Sementara itu, Direktur Nufa, Ina Priyono, mengatakan, pelatihan bagi para calon wirausahawan muda industri mode ini dilakukan selama enam bulan.
"Ada beberapa tahapan pelatihan hingga pemotretan," katanya.
Pendampingan, lanjut dia, juga diberikan dalam upaya pemasaran hingga membuka pangsa pasarnya.
Melalui kegiatan tersebut, ia mengharapkan tercipta wirausahawan muda di bidang wastra atau kain tradisional yang nantinya mendunia.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Ndari Surjaningsih di Semarang, Senin (2/12), mengatakan, wadah pengembangan bidang mode ini menyasar siswa SMK serta pondok pesantren di provinsi ini.
Bank Indonesia, lanjut dia, berkolaborasi dengan Nusantara Fashionpreneur Academy (Nufa) dalam melatih para calon wirausahawan muda
"Industri mode sudah menjadi perhatian Bank Indonesia yang sejalan dengan pengembangan ekonomi syariah," katanya.
Para wirausahawan muda di industri mode tersebut, kata dia, diharapkan tidak hanya mengembangkan usahanya di dalam negeri, namun juga luar negeri.
Sementara itu, Direktur Nufa, Ina Priyono, mengatakan, pelatihan bagi para calon wirausahawan muda industri mode ini dilakukan selama enam bulan.
"Ada beberapa tahapan pelatihan hingga pemotretan," katanya.
Pendampingan, lanjut dia, juga diberikan dalam upaya pemasaran hingga membuka pangsa pasarnya.
Melalui kegiatan tersebut, ia mengharapkan tercipta wirausahawan muda di bidang wastra atau kain tradisional yang nantinya mendunia.