Satai Ambal, salah satu menu kuliner khas Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, berhasil menembus pasar luar negeri setelah mengikuti Program Lapak Ganjar yang diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
"Alhamdulillah setelah direpost Lapak Ganjar, kami mendapat beberapa pesanan dari luar negeri seperti dari Hong Kong, Belgia, Jepang, Malaysia, Singapura dan Taiwan itu sudah rutin. Alhamdulillah kemarin pesanan baru dari Belgia dan Jepang itu setelah mengikuti Lapak Ganjar," kata Titin Agustinah, pemilik produk Satai Ambal Kebumen Allisha Food saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Minggu.
Ia mengungkapkan, setelah mengikuti Program Lapak Ganjar edisi spesial satai dan direpost langsung oleh akun Instagram orang nomor satu di Jateng akun @ganjar_pranowo dan @Lapak Ganjar, pembeli bertambah.
Menurut dia, dirinya terbantu dan mendapat banyak manfaat setelah mengikuti Program Lapak Ganjar.
Penjualan juga mengalami peningkatan hingga 30-40 pack sejak direpost oleh Lapak Ganjar, dari sebelum mengikuti Program Lapak Ganjar, penjualan hanya sekitar Kabupaten Kebumen, Yogyakarta, dan Bali.
"Kami mendapat kesempatan dengan direpost Lapak Ganjar dan Pak Ganjar. Alhamdulillah setelah direpost, viewer Instagram kami jadi meningkat. Followernya juga bertambah," ujar Titin yang memiliki tempat produksi di Desa Tambakrejo RT 01/RW 03, Kecamatan Bulupesantren, Kabupaten Kebumen.
Dengan meningkatnya penjualan, pihaknya juga bisa menambah lapangan kerja di sekitar lingkungan dengan mampu memberdayakan ibu rumah tangga di sekitar untuk bekerja, bahkan total karyawan saat ini sekitar 13 orang.
"Ibu-ibu di sini yang kerja sudah ada yang tiga sampai lima tahun sudah kami gaji dengan UMR Kabupaten Kebumen," katanya.
Setelah banyak menerima manfaat dari Program Lapak Ganjar, Titin pun mengajak para pelaku UMKM lain untuk mengikuti program tersebut agar usahanya semakin berkembang.
Satai Ambal merupakan sate khas Kabupaten Kebumen yang dibuat dari daging ayam pilihan dan menggunakan sambal tempe sebagai pelengkapnya.
Produk satai itu dikemas dengan cara marinasi, serta pembakarannya menggunakan arang batok yang memberikan cita rasa sekaligus juga sebagai pengawet alami.
Satai dikemas dalam aluminium foil empat lapis dengan proses suhu tinggi. Produk satai juga telah berhasil teruji secara laboratorium dan secara klinis sehingga mempunyai umur simpan hingga di atas enam bulan atau tepatnya 412 hari.