Pemkab Batang menyerahkan 32 sertifikat uji kompetensi pelatihan kerja
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyerahkan 32 sertifikat uji kompetensi pelatihan kerja kepada peserta yang lulus mengikuti pelatihan teknologi informasi dan komunikasi, serta tata busana.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan kerja tersebut dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) agar calon pekerja mendapat bekal ilmu dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
"Kami terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia bagi para pencari kerja agar bisa bersaing dalam mencari pekerjaan di sektor formal seperti pabrik maupun informal untuk bisa wirausaha," katanya.
32 peserta pelatihan kerja tersebut, kata dia, dilatih selama 33 hari dengan instruktur yang berkompeten dan sukses mendapat sertifikat uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Dikatakannya, pelatihan yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) itu dilaksanakan setiap tahun.
Namun selama pandemi COVID-19, kata dia, pemkab hanya mendapat lima paket untuk pelatihan kerja pada 80 peserta.
"Pelatihan yang kami ajarkan sesuai dengan kebutuhan pasar atau supplay demand karena sekarang ini banyak pabrik garmen banyak membutuhkan tenaga kerja," katanya.
Suprapto mengatakan dengan kemajuan teknologi informasi, sudah saatnya masyarakat harus bisa juga melakukan pemasaran produk melalui sarana digital.
Demikian pula bagi para peserta pelatihan menjahit atau tata busana, kata dia, pemkab akan langsung menyalurkan yang bersangkutan ke beberapa pabrik garmen di daerah setempat seperti Wadimor dan Batang Apparel Indonesia.
"Kami akan langsung salurkan pada pabrik yang membutuhkan. Kami yakin mereka yang telah mendapat pelatihan memiliki kompetensi," katanya.
Ia menambahkan peserta pelatihan di Balai Latihan Kerja Pemerintah Batang maupun balai latihan kerja milik swasta yang terserap kerja memiliki persentase mencapai 68 persen.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan kerja tersebut dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) agar calon pekerja mendapat bekal ilmu dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
"Kami terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia bagi para pencari kerja agar bisa bersaing dalam mencari pekerjaan di sektor formal seperti pabrik maupun informal untuk bisa wirausaha," katanya.
32 peserta pelatihan kerja tersebut, kata dia, dilatih selama 33 hari dengan instruktur yang berkompeten dan sukses mendapat sertifikat uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Dikatakannya, pelatihan yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) itu dilaksanakan setiap tahun.
Namun selama pandemi COVID-19, kata dia, pemkab hanya mendapat lima paket untuk pelatihan kerja pada 80 peserta.
"Pelatihan yang kami ajarkan sesuai dengan kebutuhan pasar atau supplay demand karena sekarang ini banyak pabrik garmen banyak membutuhkan tenaga kerja," katanya.
Suprapto mengatakan dengan kemajuan teknologi informasi, sudah saatnya masyarakat harus bisa juga melakukan pemasaran produk melalui sarana digital.
Demikian pula bagi para peserta pelatihan menjahit atau tata busana, kata dia, pemkab akan langsung menyalurkan yang bersangkutan ke beberapa pabrik garmen di daerah setempat seperti Wadimor dan Batang Apparel Indonesia.
"Kami akan langsung salurkan pada pabrik yang membutuhkan. Kami yakin mereka yang telah mendapat pelatihan memiliki kompetensi," katanya.
Ia menambahkan peserta pelatihan di Balai Latihan Kerja Pemerintah Batang maupun balai latihan kerja milik swasta yang terserap kerja memiliki persentase mencapai 68 persen.