Solo (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta, Jawa Tengah,mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Solo Raya melek digital agar usaha yang mereka geluti makin berkembang.
"Pemerintah punya target 15 juta UMKM yang terkoneksi dalam ekosistem digital hingga tahun depan. Jadi perlahan kami buat jago-jago digital, yang kemudian ngajarin ke klaster-klasternya, karena nggak mungkin jutaan ini dilatih secara langsung," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo di sela pelaksanaan program Onboarding UMKM Soloraya dengan tema Digitalisasi UMKM Solo, UMKM Tambah Jago lan Raharjo di Solo, Rabu.
Ia mengharapkan para peserta pelatihan tersebut bisa menjadi pendorong atau penular pelaku UMKM sekitarnya untuk ikut go digital.
"Jadi pengalaman ini bukan hanya untuk sendiri tetapi juga komunitas. Harapannya mereka menularkan ke rekannya yang lain," katanya.
Joko mengatakan digitalisasi UMKM telah melahirkan berbagai peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah..
Tersedianya akses dan layanan keuangan yang mudah dijangkau oleh UMKM menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas dan ketahanan usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap guncangan ekonomi.
Apalagi, UMKM memegang peranan yang sangat penting dalam proses pemulihan ekonomi mengingat sektor tersebut memiliki kontribusi 57,14 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 96,92 persen dari total tenaga kerja.
Baca juga: Gibran kenalkan batik hingga ke Paris
"UMKM bahkan menjadi buffer dalam berbagai krisis ekonomi karena memiliki tingkat resiliensi yang tinggi. Oleh karena itu, pengembangan UMKM merupakan prasyarat untuk mendorong percepatan pemulihan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi," kata Joko
Joko juga mengharapkan program tersebut dapat menggelorakan UMKM se Solo Raya sehingga berdampak pada ekonomi padu, pasar tambah luas, dan kesejahteraan pelaku UMKM meningkat.
"Ini strategi baru kita, pengalaman pandemi. Mengajak kita untuk makin digital," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan saat sekarang sudah merupakan era digital.
"Kalau kita tidak mengikuti, mung ngeler (hanya menggelar) barang dagangan di rumah ya hanya nunggu bawang wayu (basi). 2-3 bulan masa kedaluwarsa sudah habis, kemudian ada orang mau beli nggak jadi karena masa kedaluwarsa tinggal sebentar," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, diperlukan upaya untuk menggerakkan sektor UMKM agar penjualan produk mereka lebih cepat.
"Ini sesuai arahan Presiden, UMKM harus digerakkan agar masyarakat sejahtera," kata Teguh.
Baca juga: W20 Sispreneur, aksi nyata untuk UMKM perempuan Indonesia Go Digital dan Go Global
Baca juga: Dukung UMKM di Semarang, Grab-Ovo bersama Mitra 10 gelar Pasar Rakyat
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI dorong pelaku UMKM Solo Raya melek digital