MenkopUKM resmikan BMT FEB Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Pangsa pasar anak muda sekarang ini adalah produk-produk custom atau handmade. Ini peluang bagi para pelaku startup
Purwokerto (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Peresmian BMT yang berkantor di Gedung AR Fahrudin Lantai 1, Kampus I UMP, ditandai dengan pengguntingan pita BMT FEB UMP oleh MenkopUKM bersama Rektor UMP Jebul Suroso didampingi Dekan FEB UMP Naelati Tubastuvi usai acara Paten Goes To Campus di Auditorium Ukhuwah Islamiyah Bersama Mahasiswa FEB UMP.
Dalam kuliahnya, Mentri Teten mengajak mahasiswa menjadi wirausaha dan memanfaatkan potensi ekonomi digital Rp5.400 triliun.
Ia juga mengajak para wirausaha muda untuk meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi.
"Ke depan, produk UMKM kita harus berbasis inovasi, kreativitas, dan teknologi. Dan itu harus disiapkan oleh kita semua, termasuk dari lembaga kampus," kata MenkopUKM.
Oleh karena itu, Teten mengharapkan UMP harus kuat dalam mengembangkan inkubator bisnis di lingkungan kampus.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto tambah profesor baru
"Pilih 2-3 produk unggulan untuk dikembangkan hingga memiliki daya saing tinggi di pasar," katanya menegaskan.
MenkopUKM meyakini dari UMP bakal lahir banyak wirausaha muda berbasis kampus dan anak muda.
"Pangsa pasar anak muda sekarang ini adalah produk-produk custom atau handmade. Ini peluang bagi para pelaku startup," kata Menteri.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan pembiayaan untuk sejumlah pelaku UMKM.
Pembiayaan tersebut meliputi pembiayaan dalam bentuk modal usaha sebesar Rp25.000.000 yang diberikan kepada Husein dengan akad mudabarat, pembiayaan untuk usaha produktif sebesar Rp6.000.000 diberikan kepada Yunanti dengan akad jual beli, dan pembiayaan sebesar Rp1.000.000 yang diberikan kepada Mayasari Nahya Mulia Putri dan Qobdul Hasan.
Selain itu juga dilakukan penyerahan bantuan pendidikan sebesar Rp3.000.000 kepada Mayasari Nahya Mulia Putri. (Ang/Tgr)
Baca juga: Prodi Geografi UMP petakan hutan adat bersama Suku Orang Rimba
Baca juga: Tim dosen UMP dorong pengembangan potensi desa wisata di Purbalingga
Peresmian BMT yang berkantor di Gedung AR Fahrudin Lantai 1, Kampus I UMP, ditandai dengan pengguntingan pita BMT FEB UMP oleh MenkopUKM bersama Rektor UMP Jebul Suroso didampingi Dekan FEB UMP Naelati Tubastuvi usai acara Paten Goes To Campus di Auditorium Ukhuwah Islamiyah Bersama Mahasiswa FEB UMP.
Dalam kuliahnya, Mentri Teten mengajak mahasiswa menjadi wirausaha dan memanfaatkan potensi ekonomi digital Rp5.400 triliun.
Ia juga mengajak para wirausaha muda untuk meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi.
"Ke depan, produk UMKM kita harus berbasis inovasi, kreativitas, dan teknologi. Dan itu harus disiapkan oleh kita semua, termasuk dari lembaga kampus," kata MenkopUKM.
Oleh karena itu, Teten mengharapkan UMP harus kuat dalam mengembangkan inkubator bisnis di lingkungan kampus.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto tambah profesor baru
"Pilih 2-3 produk unggulan untuk dikembangkan hingga memiliki daya saing tinggi di pasar," katanya menegaskan.
MenkopUKM meyakini dari UMP bakal lahir banyak wirausaha muda berbasis kampus dan anak muda.
"Pangsa pasar anak muda sekarang ini adalah produk-produk custom atau handmade. Ini peluang bagi para pelaku startup," kata Menteri.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan pembiayaan untuk sejumlah pelaku UMKM.
Pembiayaan tersebut meliputi pembiayaan dalam bentuk modal usaha sebesar Rp25.000.000 yang diberikan kepada Husein dengan akad mudabarat, pembiayaan untuk usaha produktif sebesar Rp6.000.000 diberikan kepada Yunanti dengan akad jual beli, dan pembiayaan sebesar Rp1.000.000 yang diberikan kepada Mayasari Nahya Mulia Putri dan Qobdul Hasan.
Selain itu juga dilakukan penyerahan bantuan pendidikan sebesar Rp3.000.000 kepada Mayasari Nahya Mulia Putri. (Ang/Tgr)
Baca juga: Prodi Geografi UMP petakan hutan adat bersama Suku Orang Rimba
Baca juga: Tim dosen UMP dorong pengembangan potensi desa wisata di Purbalingga