Purwokerto (ANTARA) - Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berkolaborasi dengan salah satu NGO asal Belanda dan Sokola Rimba melakukan pemetaan hutan adat bersama Suku Orang Rimba, Jambi.
Salah seorang dosen Prodi Pendidikan Geografi Dr. rer. nat. Anang Widhi Nirwansyah, M.Sc. mengatakan sejak ditandatanganinya kesepakatan kerja sama yang tertuang dalam Memorandum of Agreement (MoA) dengan organisasi People’s Planet Project beberapa waktu lalu, Prodi Pendidikan Geografi telah melakukan inisisasi untuk bersama-sama mendukung komunitas Orang Rimba dalam bidang pelatihan pemetaan dan pengelolaan data geospasial.
"Kegiatan yang dinamakan GeoStory Camp ini difokuskan untuk komunitas Orang Rimba yang mendiami Taman Nasional Bukit Duabelas, Provinsi Jambi, bersama People’s Planet Project (PPP) dan Sokola Rimba yang didirikan oleh Butet Manurung," katanya di Purwokerto, Rabu (1/6).
Menurut dia, kegiatan tersebut juga melibatkan Bagas Widiyantoro yang merupakan mahasiswa Pendidikan Geografi Semester 6 untuk melakukan pendampingan dan pelatihan pemetaan partisipatif dengan menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG) dan perangkat Global Positioning System (GPS) untuk masyarakat rimba.
Dalam hal ini, mahasiswa telah sejak awal semester telah dibekali dengan kemampuan penguasaan teknologi geospasial, SIG, dan penginderaan jauh di samping keterampilan utama mengajar sebagaimana seorang guru profesional.
Baca juga: Tim dosen UMP dorong pengembangan potensi desa wisata di Purbalingga
"Kegiatan yang mendapat pendanaan dari donor internasional JAC Trust ini juga didukung oleh UMP melalui kegiatan Penelitian Kerja Sama Luar Negeri (KLN) di tahun 2022. Selain itu, kegiatan juga menerjunkan langsung Abdel Mandili, M.A. (Excecutive Director PPP), Bianca Ines Pedro (Regional Coordinator Asia Pasific), serta Eko Krishna dari Perempuan AMMAN," kata Anang yang juga Ketua Prodi Pendidikan Geografi.
Lebih lanjut, ia mengatakan kegiatan yang berjalan sejak tanggal 21 Mei hingga 3 Juni 2022 itu berfokus pada peningkatan kapasitas Orang Rimba di kewilayahan Adat Makekal Hulu dalam mengumpulkan informasi geospasial terkait dengan potensi sumber daya hutan.
"Kegiatan ini memiliki target untuk memetakan tempat penting bagi Orang Rimba dalam kerangka studi Participatory Resource Mapping (PRM), serta teknologi drone untuk mendukung proses advokasi masyarakat rimba kepada masyarakat luas," katanya.
Sementara itu, Excecutive Director PPP Abdel Mandili, M.A. mengatakan kegiatan yang dilaksanakan di Brasil tahun lalu sejalan dengan upaya UMP melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga internasional dan di saat bersamaan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk masyarakat adat.
"UMP sangat luar biasa sekali dalam kolaborasi kegiatan GeoStory Camp untuk meningkatkan kapasitas indigenous community atau masyarakat asli melalui GIS dan pemetaan partisipatif, dan kami berharap akan melakukan kerja sama lanjutan di bidang riset dan pemberdayaan masyarakat bersama dosen dan mahasiswa," katanya. (tgr)
Baca juga: Bupati Banyumas wacanakan penambahan lokasi Sunday Morning bagi UMKM
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto komitmen kembangkan UMKM Banyumas