Purwokerto (ANTARA) - Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjalin kerja sama dengan People’s Planet Project, Belanda.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang dilakukan secara virtual melalui Zoom Meeting pada Rabu (20/4).
Penandatanganan MoU dan MoA tersebut dihadiri oleh Rektor UMP Dr Jebul Suroso SKp Ns MKep, Executive Director & Founder of People’s Planet Project Abdel Mandili MSc, Regional Coordinator Asia Pacific Bianca Pedro, Kepala Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMP Anang Widhi Nirwansyah MSc, serta Kepala Bidang Kemitraan dan Kegiatan Internasional IAO Titik Wahyuningsih SS MHum .
Dalam kesempatan itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso SKp Ns MKep mengucapkan terima kasih kepada People's Planet Project dan Anang Widhi Nirwansyah MSi beserta tim yang telah mempersiapkan penandatanganan MoU.
"Semoga penandatanganan ini dapat menciptakan sinergi yang diperlukan untuk mewujudkan visi dan misi kita," katanya.
Ia pun menyampaikan pemikirannya untuk melakukan tindakan selanjutnya dengan program yang dapat memberikan manfaat bagi semua orang, seperti penelitian bersama, seminar, bantuan teknis, dan sebagainya.
"Program GeoStory Camp adalah program luar biasa yang kami tunggu-tunggu. Bukan hanya kita yang menunggu manfaat dari program ini, tapi semua orang perlu tahu seberapa suksesnya program ini? Semoga program ini tidak hanya bermanfaat bagi kita tetapi juga bagi masyarakat Jambi. Juga untuk masyarakat luas. Ini adalah langkah untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik di bumi," kata Rektor.
Dalam kesempatan terpisah, Kaprodi Pendidikan Geografi FKIP UMP Anang Widhi Nirwansyah MSc menjelaskan program yang akan dilaksanakannya di Taman Nasional Bukit 12, Provinsi Jambi.
"Pendidikan Geografi dan People’s Planet Project membangun jejaring komunikasi terkait dengan kerja sama dalam bentuk program GLS Training for Indigenous People, yaitu program pelatihan pemetaan dengan menggunakan sistem informasi geografi ditujukkan kepada orang rimba. Orang rimba itu adalah orang suku asli di Taman Nasional Bukit 12 Jambi," jelasnya.
Pihaknya mencoba mengenalkan bagaimana GeoSpatial Teknologi ini bisa diimplementasikan oleh masyarakat yang tinggal di hutan. Program dimulai dengan Participasitory Resource Mapping, yaitu pemetaan natural resource yang orang-orang rimba butuhkan dan dipetakan dalam bentuk sistem informasi geografi.
“Karena data GeoSpatial tidak hanya untuk di wilayah kota atau pesisir, tapi juga untuk masyarakat adat agar memiliki legitimasi di pemerintahan ataupun terhadap pihak-pihak swasta agar wilayah mereka (orang rimba, red.) diakui secara legal formal di mata hukum. Proyek ini penting sekali untuk geografi bisa men-support adat yang ada di Jambi agar mereka memiliki kedaulatan dan keamanan terhadap lingkungan hidup," katanya.
Baca juga: UMP gelar seminar "Meneropong Kesejahteraan Petani Milenial"
Ia mengatakan proyek tersebut melibatkan satu mahasiswa yang akan turun ke lapangan dan berangkat dari Jakarta pada tanggal 19 Mei 2022.
Menurut dia, kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu di Taman Nasional Bukit 12 dan melibatkan NGO lokal, sekolah, maupun institut yang sudah banyak ikut program pendampingan untuk mendampingi masyarakat adat Bukit 12 (orang rimba).
"Mereka sifatnya nomaden sehingga butuh NGO lokal yang bisa menjembatani komunikasi antara dunia internasional ataupun orang asing yang ada di luar wilayah hutan itu ke masyarakat adat," katanya.
Sementara itu, Executive Director & Founder of People’s Planet Project Abdel Mandili MSc menjelaskan tentang penggunaan GIS untuk masyarakat adat.
"Saya senang berada sini bersama kalian, senang juga bisa berproses dan bekerja sama dengan UMP untuk proyek ini. People's Planet Project menggunakan pemetaan video dan GIS untuk memperkuat suara masyarakat adat dan untuk melindungi hutan dan alam kita," katanya.
Ia mengatakan pendatanganan MoU dan MoA merupakan langkah pertama untuk bekerja secara seimbang, bertukar pikiran, bertukar pengetahuan, dan bekerja pada tingkat yang sama untuk melestarikan hutan dan melindungi ekosistem.
"Tim kami dari People's Planet Project sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan UMP dalam hal ini, bersama dengan Dr. Anang juga dan untuk memesan GeoStory Camps dan kami berharap dapat bekerja sama,” jelasnya. (Frm/Tgr)
Baca juga: Resmi dibuka, Fakultas Ilmu Budaya dan Komunikasi UMP
Baca juga: Mahasiswa Teknik Rekayasa Elektromedis UMP borong medali di ISTEC 2022
Berita Terkait
Universitas Surakarta berkomitmen sediakan SDM berdaya saing
Kamis, 14 November 2024 21:51 Wib
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
Minggu, 3 November 2024 14:03 Wib
Dosen UNS riset teknologi pengisian baterai untuk motor listrik
Rabu, 30 Oktober 2024 15:23 Wib
Rektor USM ke Malaysia perkuat kerja sama dengan IIUM, UTeM, dan USIM
Selasa, 29 Oktober 2024 13:39 Wib
"The 4th Multidisciplinary International Conference (MIC)" sukses digelar
Senin, 28 Oktober 2024 22:00 Wib
Unnes buka perpustakaan hingga malam hari
Kamis, 24 Oktober 2024 22:14 Wib
Unnes-BTN sinergi siapkan SDM andal dukung program tiga juta rumah
Rabu, 23 Oktober 2024 22:10 Wib
Tiga mahasiswi Unnes magang di KBRI Manila perkuat diplomasi dari tari
Kamis, 17 Oktober 2024 18:46 Wib