Solo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah menyatakan vaksinasi penguat di daerah itu masih memprioritaskan kelompok rentan, di antaranya warga lanjut usia dan pelayan publik.
"Kami sebetulnya masih fokus ke lansia namun yang lain juga kami garap. Angka kesakitan berisiko untuk lansia sehingga kami kejar yang lansia ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih di Solo, Rabu.
Meski demikian, kata dia, jika hanya mengandalkan lansia maka capaian vaksinasi menjadi kurang cepat.
Baca juga: Binda Jateng gencarkan vaksinasi penguat di Kudus
"Oleh karena itu, lansia iya, pelayanan publik iya. Pelayanan publik yang sudah di antaranya TNI/Polri, sebagian ASN, perbankan, perhotelan, guru, dan sebagian dosen," katanya.
Hingga saat ini, realisasi vaksinasi penguat di Kota Solo kisaran 12,65 persen atau 52.786 orang dari total sasaran 514.141 orang.
"Di sisi lain kami juga masih menyelesaikan dosis dua untuk anak sekolah dulu. Stok vaksin saya masih di kisaran 22.000 dosis," katanya.
Ia mengakui hingga saat ini masih terjadi kesenjangan pemberian vaksin yang cukup tinggi.
"Harusnya secepat mungkin, saya mohon kerja sama dari seluruh sektor. Lansia lebih nyaman di puskesmas, harapannya keluarga ikut membantu, nanti ikut saya 'booster' (penguat) yang mengantarkan," katanya.
Terkait dengan laju kasus COVID-19, berdasarkan epidemiologi maka diprediksikan puncak penyebaran COVID-19 di Jawa Tengah terjadi pada pertengahan Maret 2022.
"Ini masih Februari pertengahan makanya kita harus bisa mengendalikan itu dengan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Kudus gelar vaksinasi penguat bagi lansia-masyarakat rentan
Baca juga: Pekalongan prioritaskan kelompok rentan calon penerima vaksin penguat