Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah melalui 25 puskesmas mulai menggelar vaksinasi penguat untuk masyarakat rentan di wilayah itu, Rabu, guna mencegah penularan kasus COVID-19.
"Kami pada Rabu ini, mulai menyuntik vaksin penguat terhadap masyarakat rentan kelompok lanjut usia (lansia)," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
Ia mengatakan vaksinasi penguat di Boyolali tahap pertama dengan jatah 1.500 dosis. Sesuai petunjuk Kemenkes prioritas pertama untuk lansia yang mempunyai penyakit bawaan dan warga yang rentan.
"Kami tahap pertama mendapat 1.500 dosis vaksin penguat yang sudah didistribusikan ke 25 puskesmas di Boyolali," katanya.
Vaksin penguat, kata dia, umurnya pendek sehingga harus cepat disuntikkan kepada masyarakat. Masing-masing puskesmas mendapatkan jatah 60 dosis vaksin.
Pelaksanaan vaksinasi mulai Rabu ini dan tidak boleh disuntikkan lebih dari waktu empat hari. Vaksin penguat di Boyolali harus sudah disuntikkan terakhir pada Sabtu (22/1).
"Mereka vaksinasi untuk penguat menggunakan merek Moderna. Jika vaksin pertama mendapatkan Moderna cukup divaksin setengah dosis, tetapi jika pertama Sinovac akan mendapatkan suntikan tahap ketiga satu dosis. Hal ini, sudah ada petunjuk teknis dari BPOM dan sudah melakukan kajian," katanya.
Vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Boyolali hingga Rabu ini, berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) mencapai 839.263 sasaran atau sekitar 100,42 persen dari total target 835.772 sasaran dan dosis kedua 684.055 sasaran atau 81,73 persen serta dosis ketiga 6.882 sasaran atau 0,82 persen.
Vaksinasi khusus kelompok lansia dosis pertama di Boyolali sudah mencapai 92.167 sasaran atau 77,67 persen dari total target 118.670 sasaran, dosis kedua 74.473 sasaran atau 62,74 persen, dan 30 sasaran atau 0,03 persen.
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Boyolali dosis pertama 98.600 sasaran atau 103 persen dan dosis kedua 12.229 sasaran atau 12,8 persen dari total target 95.713 sasaran.