"Kemarin tiketnya penuh terus. Okupansinya 90 persen terus. Tiket yang kosong itu paling dua sampai tiga 'seat' saja," kata Ganjar seusai menghadiri acara Nitilaku di Gedung Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Sabtu.
Ganjar menilai bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (17/12) telah memiliki pasar yang bagus didukung dengan keberadaan Blok Cepu.
Baca juga: Presiden resmikan Bandara Ngloram di Blora
Baca juga: Ganjar dikerubuti warga saat dampingi Jokowi di Blora
Meski demikian, ia berharap keberadaan bandara tersebut bisa diperkuat dengan munculnya event-event wisata di sekitar Kabupaten Blora.
Dengan demikian, menurut dia, tidak akan muncul gelombang perpindahan penduduk yang besar di kawasan itu setelah munculnya bandara.
"Ada Bojonegoro, ada Tuban, Grobogan, ada Rembang. Kalau mereka bisa bersatu, dugaan saya ini akan bisa bermanfaat," kata dia.
Setelah Bandara Ngloram, Ganjar mengaku bakal berfokus pada progres pegembangan Bandara Dewandaru di Karimunjawa, Jateng yang ditargetkan rampung pada tahun depan.
"Kemarin saya sudah berbicara dengan pak menteri insya Allah tahun depan jadi. Maka tugas kita sekarang satu tahun kemarin itu mengevaluasi untuk menyiapkan agar pariwistanya bisa dibuka tapi aman," tutur Ganjar Pranowo.
Baca juga: Peresmian Bandara Ngloram di Blora impian yang terwujud
Baca juga: Menhub: Penerbangan Bandara Ngloram banyak peminat, penuh penumpang