Temanggung (ANTARA) - Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Subur Makmur di Desa Plosogaden, Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengembangkan tanaman padi organik dengan pola tanam jajar legowo untuk meningkatkan produksi.
Ketua Gapoktan Subur Makmur Purnomo Adi Santoso, di Temanggung, Jumat, mengatakan selain benih padi ditanam dengan jarak 10x20 centimeter, tanaman dipupuk menggunakan pupuk organik.
Ia mengatakan dengan sistem tanam seperti ini tidak hanya meningkatkan produksi padi, namun juga efisien dan biaya usaha tani lebih murah.
Baca juga: Menkop UKM dorong KSU tingkatkan pengelolaan lahan beras organik
"Kami sudah mencoba satu kali tanam dan sekarang yang kedua kali. Di lahan satu hektare produktivitas tanaman padi mencapai 9 ton atau meningkat 3 ton dari sistem tradisional yang menggunakan pupuk kimia yang selama ini diterapkan para petani rata-rata produktivitasnya 6 ton per hektare," katanya.
Ia menjelaskan dengan pola jajar legowo memiliki keunggulan, yakni pancaran sinar matahari lebih merata guna mengurangi gulma pada tanaman sehingga tanaman padi dapat tumbuh serempak dan hasil panen melimpah.
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo mengatakan keberhasilan pengembangan padi organik tersebut bisa terus ditingkatkan di masa mendatang sehingga memberikan keuntungan yang dapat menyejahterakan para petani di Temanggung.
"Kami sangat mendukung program ini, harapannya pertanian organik ini bisa dikembangkan kembali oleh petani di Temanggung," katanya.
Selain untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk organik, katanya pola tanam jajar legowo ini terbukti lebih meningkatkan hasil panen dari pada sistem konvensional atau tradisional yang biasa diterapkan para petani.
"Melalui padi organik ini kesuburan tanah akan tetap terjaga, kemudian hasilnya pun akan menambah kesejahteraan masyarakat karena harga jual beras organik lebih mahal dari beras biasa," katanya.
Baca juga: Antisipasi kelangkaan pupuk, petani didorong gunakan pupuk organik