Solo (ANTARA) - Sebanyak 450 aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah menjalani tes urine di Pedapi Gede Balai Kota Surakarta, Selasa.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surakarta Triatmo Hamardiyono di sela acara itu di Solo, mengatakan tes tersebut dilakukan dengan random sampling.
"Tes urine ini sebagai upaya deteksi dini untuk mengetahui apakah ada di lingkungan ASN yang terindikasi yang menyalahgunakan narkoba," katanya.
Baca juga: Persaingan antargeng, enam jasad ditemukan tergantung di Meksiko
Ia mengatakan setiap tahunnya kegiatan tersebut selalu diselenggarakan. Hanya tahun lalu tidak diselenggarakan karena pandemi COVID-19.
Menurut dia, di kalangan ASN, kegiatan serupa juga diselenggarakan di lingkungan pendidikan dan masyarakat.
"Sosialisasi terus kita lakukan di semua lapisan masyarakat, instansi negara dan swasta," katanya.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga terlihat ikut meninjau pelaksanaan tes urine tersebut.
Ia mengatakan selama ini setiap tahunnya tes selalu memperlihatkan hasil yang baik.
"Setiap tahun kan negatif terus semuanya, namun kalau ada yang terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba maka akan ada sanksi tegas," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya akan terus melakukan monitor di lingkungan ASN Pemkot Surakarta.
Selain ASN, ia juga meminta kepala BNN agar memperluas tes serupa ke kalangan kurir dan ojek daring.
Upaya lain yang akan dilakukan oleh Pemkot Surakarta untuk memerangi narkoba adalah membuat kampung antinarkoba.
Selain itu, melalui kerja sama dengan Polresta Surakarta, pihaknya akan melakukan pengawasan di daerah perbatasan.
Baca juga: Lapas Perempuan Semarang deklarasikan bersih dari narkoba
Baca juga: Polres Boyolali ringkus pengedar narkoba diduga jaringan antarprovinsi