Boyolali genjot vaksinasi lansia kejar target 60 persen
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melalui Dinas Kesehatan setempat terus menggenjot program vaksinasi khusus kelompok lanjut usia untuk mengejar target 60 persen agar status PPKM turun ke level 1.
Vaksinasi khusus lansia di Boyolali dosis satu mencapai 70.128 sasaran atau sekitar 59,14 persen dari total target 118.670 sasaran sehingga harus dikejar mencapai 60 persen untuk menurunkan status PPKM dari level 2 ke level 1, kata Kepala Dinkes Boyolali dr Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
"Warga lansia yang sudah disuntik vaksin dosis kedua di Boyolali sebanyak 56.692 sasaran atau 47,77 persen," kata Puji Astuti.
Baca juga: Pemkab Purbalingga terus gencarkan vaksinasi COVID-19 untuk lansia
Menurut Puji Astuti vaksinasi khusus lansia dilakukan dengan cara "jemput bola". Tim kesehatan bersama Satgas desa mendatangi warga dari rumah ke rumah warga lansia yang tidak bisa datang ke Puskesmas atau tempat faskes setempat melalui program grebeg vaksin di pedesaan.
"Kami berharap target 60 persen vaksin khusus lansia segera dapat diselesaikan mencapai 60 persen agar Boyolali yang kini level 2 bisa turun ke level 1," katanya.
Dia mengatakan warga yang sudah disuntik vaksin COVID-19 di Boyolali hingga Rabu ini, untuk dosis pertama sudah mencapai 712.628 sasaran atau sekitar 85,27 persen dari total target 835.772 sasaran.
Vaksinasi dosis kedua mencapai 609.234 sasaran atau 72,29 persen dan vaksin dosis ketiga sebanyak 6.068 sasaran atau sekitar 073 persen.
Sementara itu berdasarkan data perkembangan kasus COVID-19 di Dinkes Boyolali, hingga Selasa (16/11) malam, ada tambahan satu kasus baru, sehingga secara akumulasi menjadi 24.574 kasus.
Menurut dia, kasus aktif COVID-19 di Boyolali kini tinggal 10 kasus yang terdiri dari empat kasus dirawat di rumah sakit dan enam kasus isolasi mandiri.
Warga yang sudah sembuh dari terkonfirmasi positif COVID-19 juga bertambah dua kasus sehingga total menjadi 23.157 kasus atau sekitar 94,2 persen. Angka kematian karena COVID-19 tidak ada tetap 1.407 kasus atau sekitar 5,7 persen.
Boyolali masuk zona risiko rendah dengan skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 pada 2,51. Sedangkan, persentase keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) hanya satu persen.
Kendati demikian, pihaknya terus mengimbau warga jangan sampai lengah dan tetap waspada karena kasus COVID-19 masih ada. Meskipun, warga sudah divaksin agar tetap menjaga disiplin protokol kesehatan (prokes) dengan 5M.
Baca juga: Ganjar alihkan "Jogo Tonggo" fokus bantu vaksinasi lansia
Baca juga: Dinkes Jateng: 19 juta warga telah divaksin COVID-19
Vaksinasi khusus lansia di Boyolali dosis satu mencapai 70.128 sasaran atau sekitar 59,14 persen dari total target 118.670 sasaran sehingga harus dikejar mencapai 60 persen untuk menurunkan status PPKM dari level 2 ke level 1, kata Kepala Dinkes Boyolali dr Puji Astuti di Boyolali, Rabu.
"Warga lansia yang sudah disuntik vaksin dosis kedua di Boyolali sebanyak 56.692 sasaran atau 47,77 persen," kata Puji Astuti.
Baca juga: Pemkab Purbalingga terus gencarkan vaksinasi COVID-19 untuk lansia
Menurut Puji Astuti vaksinasi khusus lansia dilakukan dengan cara "jemput bola". Tim kesehatan bersama Satgas desa mendatangi warga dari rumah ke rumah warga lansia yang tidak bisa datang ke Puskesmas atau tempat faskes setempat melalui program grebeg vaksin di pedesaan.
"Kami berharap target 60 persen vaksin khusus lansia segera dapat diselesaikan mencapai 60 persen agar Boyolali yang kini level 2 bisa turun ke level 1," katanya.
Dia mengatakan warga yang sudah disuntik vaksin COVID-19 di Boyolali hingga Rabu ini, untuk dosis pertama sudah mencapai 712.628 sasaran atau sekitar 85,27 persen dari total target 835.772 sasaran.
Vaksinasi dosis kedua mencapai 609.234 sasaran atau 72,29 persen dan vaksin dosis ketiga sebanyak 6.068 sasaran atau sekitar 073 persen.
Sementara itu berdasarkan data perkembangan kasus COVID-19 di Dinkes Boyolali, hingga Selasa (16/11) malam, ada tambahan satu kasus baru, sehingga secara akumulasi menjadi 24.574 kasus.
Menurut dia, kasus aktif COVID-19 di Boyolali kini tinggal 10 kasus yang terdiri dari empat kasus dirawat di rumah sakit dan enam kasus isolasi mandiri.
Warga yang sudah sembuh dari terkonfirmasi positif COVID-19 juga bertambah dua kasus sehingga total menjadi 23.157 kasus atau sekitar 94,2 persen. Angka kematian karena COVID-19 tidak ada tetap 1.407 kasus atau sekitar 5,7 persen.
Boyolali masuk zona risiko rendah dengan skoring indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 pada 2,51. Sedangkan, persentase keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) hanya satu persen.
Kendati demikian, pihaknya terus mengimbau warga jangan sampai lengah dan tetap waspada karena kasus COVID-19 masih ada. Meskipun, warga sudah divaksin agar tetap menjaga disiplin protokol kesehatan (prokes) dengan 5M.
Baca juga: Ganjar alihkan "Jogo Tonggo" fokus bantu vaksinasi lansia
Baca juga: Dinkes Jateng: 19 juta warga telah divaksin COVID-19