Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada triwulan III 2021 yang mencapai 2,56 persen (y-on-y) mengalami pelemahan jika di banding triwulan II 2021.
Plt Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan sejak Juli 2021 di wilayah Pulau Jawa dan Bali diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Pemberlakuan PPKM tersebut berlanjut hingga ditetapkan daerah dengan Level 4, 3 dan 2," katanya.
Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi triwulan III-2021 tumbuh 4,5 persen
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II 2021, kata dia, mencapai 5,72 persen.
Adapun besaran Pendapatan Regional Domestrik Bruto (PDRB) pada triwulan III 2021 tercatat mencapai Rp359.542,67 miliar atas dasar harga berlaku dan Rp251.236,81 miliar atas dasar harga konstan.
Dari sisi produksi, lanjut dia, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang mencapai 13,23 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, menurut dia, komponen ekspor barang dan jasa mengalami kenaikan tertinggi yang mencapai 17,83 persen.
Adapun jika dilihat dari konsumsi rumah tangga, lanjut dia, terdapat pertumbuhan yang melambat sebesar 0,83.persen. Tingkat konsumsi itu, kata dia, mulai bergerak naik seiring dengan berakhirnya.pelaksanaan PPKM.
Baca juga: Taj Yasin dorong pengembangan wisata untuk pemulihan ekonomi