Pekalongan, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memiliki aplikasi "Tombol Panik Ambulans Rakyat" untuk melayani kegawatdaruratan medis agar penanganannya lebih cepat, tepat, dan terpadu.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa aplikasi tersebut sebagai bentuk sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam memberikan inovasi layanan publik berupa aplikasi berbasis android untuk memudahkan dan mempercepat masyarakat mendapatkan layanan kegawatdaruratan medis.
"Melalui aplikasi itu, maka akan memudahkan dan mempercepat masyarakat mendapatkan layanan ambulans untuk sampai ke rumah sakit terdekat agar segera tertangani kondisi kesehatannya," katanya.
Menurut dia, layanan ini merupakan suatu terobosan yang sangat luar biasa dalam memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Baca juga: Perempuan sekretaris kelurahan ini sopiri ambulans jenazah COVID-19
"Tinggal pekerjaan rumah ke depan bisa dimaksimalkan keberadaan layanan ini. Dengan aplikasi ini bisa jadi lebih mudah dan 'fast respons', ambulans semuanya sudah standby dan terkoneksi seluruhnya dalam memberikan layanan cepat kegawatdaruratan medis di masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengatakan terciptanya aplikasi "Tombol Panik Ambulans Rakyat" ini merupakan bagian dari tahapan dirinya selaku peserta Diklat Pimpinan Tingkat II Angkatan 17 Tahun 2021 yang diminta untuk membuat sebuah proyek perubahan sesuai dengan kenyataan di masyarakat.
"Akses masyarakat untuk mendapatkan bantuan layanan ambulans masih sulit karena terkendala sistem padahal ketersediaan armada yang tersedia mencukupi. Dengan kondisi seperti itu maka menyebabkan keterlambatan dalam mendapatkan penanganan rumah sakit dan jiwa masyarakat yang tidak tertolong," katanya.
Menurut dia, berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan sebuah inovasi layanan publik yang menjawab permasalahan tersebut yaitu adanya aplikasi Tombol Panik Ambulans Rakyat yang mudah dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
"Aplikasi ini berbasis android sehingga dapat digunakan dengan melakukan download aplikasi tersebut terlebih dahulu," katanya.
Budiyanto mengatakan sesuai dengan judul aplikasi tersebut maka Tombol Panik Ambulans Rakyat ini melibatkan jejaring ambulans yang terdapat di masyarakat yaitu sebanyak 19 armada milik rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, Puskesmas perawatan, organisasi kemasyarakatan seperti NU dan Muhammadiyah, serta beberapa perusahaan swasta.
Adapun tujuan jangka pendek yang diharapkan, kata dia, melalui aplikasi ini adalah meningkatnya akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan medis.
Ia mengatakan pihaknya akan memasifkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai aplikasi layanan publik baru aplikasi Tombol Panik Ambulans Rakyat agar nantinya masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi tersebut dengan sebaik-baiknya.
"Prosedurnya sudah dirancang ketika pertama kali masyarakat menekan tombol panik yang sudah terpasang di android miliknya adalah durasi 75 detik. Durasi tersebut akan secara otomatis mencari nomor layanan ambulans yang bisa dihubungi dari lokasi terdekat," katanya.
Baca juga: Kota Pekalongan fokus sasar vaksinasi lansia
Berita Terkait
Pemkot Semarang gerak cepat atasi banjir di Perumahan Dahlia
Kamis, 12 Desember 2024 21:12 Wib
Pemkot Magelang raih IGA 2024 setelah kuatkan ekosistem inovasi
Selasa, 10 Desember 2024 20:46 Wib
Pemkot Tegal raih "KIP Awards 2024 Kategori Informatif"
Selasa, 10 Desember 2024 14:35 Wib
Pemkot Magelang komitmen berantas korupsi
Selasa, 10 Desember 2024 5:08 Wib
Pemkot Pekalongan: Nilai transaksi PBN 2024 capai Rp1,3 miliar
Senin, 9 Desember 2024 20:35 Wib
Pemkot Semarang salurkan 1.100 paket sembako untuk nelayan
Senin, 9 Desember 2024 20:31 Wib
UMK Kota Pekalongan Tahun 2025 disepakati Rp2.545.138
Senin, 9 Desember 2024 13:38 Wib
Pemkot Pekalongan masifkan gerakan cinta batik melalui lomba mewarnai
Senin, 9 Desember 2024 8:27 Wib