Pemkab Banyumas segera dirikan RS darurat tangani pasien COVID-19
Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah segera mendirikan rumah sakit darurat untuk menangani pasien COVID-19 yang cenderung melonjak di daerah itu.
"Rencana untuk mendirikan rumah sakit darurat ini bukan berarti BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Banyumas sudah di atas 70 persen. Ini hanya untuk antisipasi," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat dikonfirmasi wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin petang.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi di halaman Pendopo Sipanji, Purwokerto, Senin pagi, yang dihadiri pimpinan rumah sakit se-Banyumas diketahui tingkat keterisian tempat tidur untuk isolasi baru mencapai kisaran 68 persen dan ruang ICU (Intensive Care Unit) sekitar 56 persen dari total tempat tidur yang disediakan sebanyak 661 unit.
Dari total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, kata dia, sekitar 65 persennya kartu tanda penduduk Banyumas, sedang sisanya berasal dari daerah lain.
Berdasarkan data yang disajikan laman covid19.banyumaskab.go.id per 21 Juni 2021, pukul 12.06 WIB, di Kabupaten Banyumas tercatat sebanyak 451 orang yang terkonfirmasi positif (positif aktif) terdiri atas 362 orang dirawat di rumah sakit dan 89 orang menjalani isolasi.
Baca juga: Pemkot Magelang menambah tempat isolasi pasien COVID-19
Ia mengatakan rumah sakit darurat tersebut rencananya menggunakan Hotel Rosenda di Baturraden dengan kapasitas 330 tempat tidur.
"Targetnya dalam 10 hari ke depan, ketersediaan tempat tidur untuk merawat pasien COVID-19 di Banyumas mencapai 1.000 unit. Kami masih godok persiapan Hotel Rosenda menjadi rumah sakit darurat," katanya.
Terkait dengan penyediaan tenaga kesehatan yang akan bertugas di rumah sakit darurat, dia mengatakan hal itu dilakukan secara gotong royong serta melibatkan tiga rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, dan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto serta ditambah perawat hasil perekrutan baru.
Baca juga: 12 nakes dan pegawai RSUD Batang positif COVID-19
"Rencana untuk mendirikan rumah sakit darurat ini bukan berarti BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Banyumas sudah di atas 70 persen. Ini hanya untuk antisipasi," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat dikonfirmasi wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin petang.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi di halaman Pendopo Sipanji, Purwokerto, Senin pagi, yang dihadiri pimpinan rumah sakit se-Banyumas diketahui tingkat keterisian tempat tidur untuk isolasi baru mencapai kisaran 68 persen dan ruang ICU (Intensive Care Unit) sekitar 56 persen dari total tempat tidur yang disediakan sebanyak 661 unit.
Dari total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, kata dia, sekitar 65 persennya kartu tanda penduduk Banyumas, sedang sisanya berasal dari daerah lain.
Berdasarkan data yang disajikan laman covid19.banyumaskab.go.id per 21 Juni 2021, pukul 12.06 WIB, di Kabupaten Banyumas tercatat sebanyak 451 orang yang terkonfirmasi positif (positif aktif) terdiri atas 362 orang dirawat di rumah sakit dan 89 orang menjalani isolasi.
Baca juga: Pemkot Magelang menambah tempat isolasi pasien COVID-19
Ia mengatakan rumah sakit darurat tersebut rencananya menggunakan Hotel Rosenda di Baturraden dengan kapasitas 330 tempat tidur.
"Targetnya dalam 10 hari ke depan, ketersediaan tempat tidur untuk merawat pasien COVID-19 di Banyumas mencapai 1.000 unit. Kami masih godok persiapan Hotel Rosenda menjadi rumah sakit darurat," katanya.
Terkait dengan penyediaan tenaga kesehatan yang akan bertugas di rumah sakit darurat, dia mengatakan hal itu dilakukan secara gotong royong serta melibatkan tiga rumah sakit pemerintah, yakni RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, dan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto serta ditambah perawat hasil perekrutan baru.
Baca juga: 12 nakes dan pegawai RSUD Batang positif COVID-19