Purwokerto (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Slamet Rosyadi mengatakan bahwa protokol kesehatan harus dipastikan dijalankan selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.
"Bisa saja dilaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas asalkan sudah siap betul prokesnya, kemudian dikuatkan dengan vaksinasi bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada pendidik dan tenaga kependidikan harus dipercepat guna mendukung pelaksanaan PTM terbatas secara serentak pada tahun ajaran 2021/2022.
Baca juga: Presiden Jokowi minta sekolah tatap muka maksimal 25 persen
Dia juga mengemukakan bahwa bagaimana pun kegiatan belajar mengajar secara tatap muka penting dalam pendidikan siswa.
"Karena bagaimanapun pembelajaran tatap muka akan berdampak positif terhadap perkembangan psikomotor anak didik," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pelaksanaan PTM harus dipersiapkan dengan baik supaya para siswa bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan aman.
"Persiapan harus dilakukan berdasarkan parameter kesehatan yang ada karena pembelajaran tatap muka harus diikuti dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Pemerintah telah mengizinkan penyelenggaraan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah pada tahun ajaran 2021/2022.
Pada masa pandemi COVID-19, pemerintah mengizinkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Baca juga: Tips aman saat anak kembali belajar tatap muka di sekolah
Baca juga: Anak dengan penyakit komorbid bolehkan belajar tatap muka di sekolah?