Kendal (ANTARA) - Pembelajaran sains, khususnya materi gaya, akan sulit untuk dipahami jika tidak dipraktikkan secara langsung. Dengan pendekatan yang tepat, materi ini dapat disajikan dengan menarik dan bermakna bagi peserta didik. Salah satu contoh praktik baik pembelajaran gaya seperti yang dilakukan di kelas 4 SD N 1 Puguh yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai laboratorium penyelidikannya dibantu dengan multimedia pembelajaran digital sebagai sarana pendukungnya.
Membangun minat belajar sejak awal
Sebelum memulai kegiatan penyelidikan di sekolah, peserta didik terlebih dahulu dibekali dengan materi dasar tentang gaya melalui video dan artikel yang disajikan dalam bentuk multimedia interaktif.
Penggunaan Genially sebagai wadah penyampaian materi tidak hanya membuat tampilan menjadi lebih menarik, tetapi juga memudahkan peserta didik dalam mengakses materi kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi gaya dapat terbangun sejak awal. Tautan dari rangkuman materi berupa video dan artikel penjelasan yang disadur dari majalah anak telah di kumpulkan di dalam tautan Genially. Tautan tersebut telah dibagikan ke grup WhatsApp wali murid kelas 4 untuk dipelajari terlebih dahulu di rumah masing-masing.
Gambar 1: Pemanfaatan Multimedia Interaktif Genially
Penyelidikan Aktif dan Bermakna
Kegiatan inti pembelajaran terletak pada penyelidikan yang dilakukan peserta didik. Melalui serangkaian aktivitas sederhana seperti menggeser meja, meremas kertas, menggelindingkan bola, menggunakan ketapel, dan mengayuh sepeda, peserta didik secara langsung dapat mengamati dan merasakan berbagai jenis gaya yang bekerja di sekitar mereka untuk kemudian dituliskan laporan pengamatannya. Kegiatan-kegiatan ini dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang konsep gaya, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Setelah selesai melakukan penyelidikan peserta didik kembali ke kelas untuk mempresentasikan hasilnya. Setiap murid bergantian maju dengan pemilihan menggunakan roda putar digital yang sudah disediakan.
Gambar 2: Penyelidikan langsung oleh murid mengenai gaya
Pembelajaran yang berdiferensiasi
Untuk mengakomodasi perbedaan minat dan kemampuan belajar peserta didik, guru memberikan tugas rumah yang bersifat diferensiasi. Peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih topik penyelidikan yang mereka minati, seperti gaya otot, gaya gesek, gaya pegas, dan sebagainya. Selain itu, peserta didik juga diberikan fleksibilitas dalam memilih cara pelaporan hasil penyelidikan, baik itu melalui video, laporan tertulis, atau rekaman suara. Dengan demikian, setiap peserta didik dapat belajar dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Dalam praktik baik ini, guru memberikan tugas rumah yang dapat dikerjakan bersama orang tua. Selain mempererat hubungan antara orang tua dan anak, kolaborasi ini juga dapat meminimalisir penyalahgunaan gawai oleh peserta didik.
Gambar 3: Penggunaan Roda Putar Digital di Kelas
Dukung guru, majukan sekolah
Keberhasilan praktik baik pembelajaran ini menarik perhatian rekan sejawat di sekolah. Kepala sekolah pun sangat mendukung dan memfasilitasi penyebaran praktik baik ini melalui komunitas pembelajaran sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah tersebut memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Karena minat dari rekan sejawat satu sekolahan, akan pembelajaran yang dilakukan di kelas 4. Maka Kepala Sekolah, Nur Kamidah, M.Pd. memfasilitasi penyebaran praktik baik pembelajaran melalui Komunitas Pembelajaran (Kombel) milik SD N 1 Puguh yakni Kombel PUSAKA (Puguh Satu Berkarya) di mana saya memberikan materi mengenai pembelajaran digital serta pembelajaran aktif dan bermakna.
Suyono, S.Pd., salah satu guru senior di SD N 1 Puguh, memberikan komentar mengenai ketertarikannya akan pembelajaran yang saya lakukan, "Saya melihat pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Haris sangat inovatif dimana mampu mensinkronkan antara pembelajaran yang berdiferensiasi, interaktif, namun juga mengikuti perkembangan zaman. Oleh karenanya saya tertarik untuk mengikutinya".
Pelajaran yang dapat dipetik
Dari praktik baik pembelajaran gaya ini, dapat disimpulkan bahwa: Pembelajaran yang menarik dan interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penyelidikan aktif membantu peserta didik memahami konsep dengan lebih baik.
Pembelajaran yang berdiferensiasi mengakomodasi perbedaan individu. Kolaborasi orang tua dan guru sangat penting untuk keberhasilan pembelajaran. Dukungan dari lingkungan sekolah sangat penting untuk mengembangkan praktik baik pembelajaran.
Praktik baik pembelajaran gaya ini merupakan contoh nyata bagaimana pembelajaran sains dapat dibuat lebih menarik, bermakna, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan yang inovatif dan kreatif, guru dapat membangkitkan minat belajar peserta didik dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya.
*) Penulis adalah guru SDN 1 Puguh/Fasilitator Guru Penggerak/Fasilitator Program Pintar Tanoto Faundation