Kedatangan puluhan ribu pekerja migran harus diantisipasi petugas lapangan
Semarang (ANTARA) - Kesiapan petugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap puluhan ribu pekerja migran dari luar negeri yang diperkirakan akan datang ke Tanah Air harus dipastikan dengan baik, untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 dari luar negeri.
"Para petugas di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri harus benar-benar dipersiapkan dengan baik, agar peluang terjadinya penyebaran COVID-19 dari luar negeri dapat ditekan seminimal mungkin," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4).
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden menyebutkan menjelang Idul Fitri 1442 H akan ada gelombang kedatangan puluhan ribu pekerja migran ke Tanah Air.
Selain di bandara dan pelabuhan titik-titik jalur masuk mulai dari Batam, Kepulauan Riau, hingga sejumlah wilayah Kalimantan seperti Entikong, Malinau, hingga Nunukan akan diperketat. Proses pemeriksaan hingga karantina akan ditingkatkan.
Menurut Lestari, kebijakan tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 di Tanah Air.
Namun, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, yang terpenting adalah kesiapan para petugas yang menjalankan kebijakan tersebut di lapangan.
Kesiapan secara fisik dan pengetahuan teknis, ujar Rerie, terkait kebijakan yang diberlakukan pemerintah harus benar-benar dipahami para petugas di lapangan.
Momentum terjadinya potensi pergerakan masyarakat seperti yang terjadi menjelang peringatan hari-hari besar keagamaan seperti menjelang Idul Fitri ini, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, memang harus diantisipasi oleh semua pihak di masa pandemi COVID-19 ini.
Meski tahun ini, jelas Rerie, pemerintah memberlakukan kebijakan pelarangan mudik dan mengurangi hari cuti bersama, potensi penyebaran COVID-19 masih cukup terbuka.
Karena, ungkap Rerie, tingkat disiplin menjalankan protokol kesehatan belum dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat.
Data Satgas COVID-19 pada 22 Maret-28 Maret 2021 mencatat kepatuhan masyarakat memakai masker dan menjaga jarak di ruang publik berkisar 71-82 persen.
Menurut Rerie, masih ada 20-30 persen masyarakat yang tidak patuh dan berpotensi menyebarkan virus. Apalagi, ujarnya, ada indikasi euforia pasca vaksinasi COVID-19 di sejumlah daerah menyebabkan masyarakat abai melaksanakan protokol kesehatan.
Keseriusan para pemangku kepentingan dalam menjalankan kebijakan yang dibuat, serta peningkatan disiplin memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan oleh masyarakat, merupakan upaya yang harus dilakukan bersama-sama agar penyebaran virus korona di Tanah Air bisa segera terkendali.***
"Para petugas di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri harus benar-benar dipersiapkan dengan baik, agar peluang terjadinya penyebaran COVID-19 dari luar negeri dapat ditekan seminimal mungkin," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/4).
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden menyebutkan menjelang Idul Fitri 1442 H akan ada gelombang kedatangan puluhan ribu pekerja migran ke Tanah Air.
Selain di bandara dan pelabuhan titik-titik jalur masuk mulai dari Batam, Kepulauan Riau, hingga sejumlah wilayah Kalimantan seperti Entikong, Malinau, hingga Nunukan akan diperketat. Proses pemeriksaan hingga karantina akan ditingkatkan.
Menurut Lestari, kebijakan tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 di Tanah Air.
Namun, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, yang terpenting adalah kesiapan para petugas yang menjalankan kebijakan tersebut di lapangan.
Kesiapan secara fisik dan pengetahuan teknis, ujar Rerie, terkait kebijakan yang diberlakukan pemerintah harus benar-benar dipahami para petugas di lapangan.
Momentum terjadinya potensi pergerakan masyarakat seperti yang terjadi menjelang peringatan hari-hari besar keagamaan seperti menjelang Idul Fitri ini, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, memang harus diantisipasi oleh semua pihak di masa pandemi COVID-19 ini.
Meski tahun ini, jelas Rerie, pemerintah memberlakukan kebijakan pelarangan mudik dan mengurangi hari cuti bersama, potensi penyebaran COVID-19 masih cukup terbuka.
Karena, ungkap Rerie, tingkat disiplin menjalankan protokol kesehatan belum dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat.
Data Satgas COVID-19 pada 22 Maret-28 Maret 2021 mencatat kepatuhan masyarakat memakai masker dan menjaga jarak di ruang publik berkisar 71-82 persen.
Menurut Rerie, masih ada 20-30 persen masyarakat yang tidak patuh dan berpotensi menyebarkan virus. Apalagi, ujarnya, ada indikasi euforia pasca vaksinasi COVID-19 di sejumlah daerah menyebabkan masyarakat abai melaksanakan protokol kesehatan.
Keseriusan para pemangku kepentingan dalam menjalankan kebijakan yang dibuat, serta peningkatan disiplin memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan oleh masyarakat, merupakan upaya yang harus dilakukan bersama-sama agar penyebaran virus korona di Tanah Air bisa segera terkendali.***