Banjarnegara (ANTARA) - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memberikan pendampingan dan pengobatan gratis bagi Eprisa Nova Rahmawati yang merupakan penyandang disabilitas berprestasi dalam seni lukis.
Saat mendampingi Rektor UMP Dr Jebul Suroso dalam kunjunganya ke rumah Eprisa Nova Rahmawati di Desa Penusupan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (27/3), Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK UMP yang juga anggota Tim Relawan Medis UMP dr Susiyadi SpAn mengatakan dari keterangan sebelumnya ada beberapa kondisi yang menyebabkan Rahma mengalami kelemahan di anggota gerak bawah.
"Kesimpulan sementara dibutuhkan untuk pemeriksaan lebih lanjut, pasca-TB (Tuberculosis). Masih ada kemungkinan untuk sembuh, karena secara fisik umum kondisinya segar bugar, dan memiliki semangat yang luar biasa," katanya didampingi dr Anis Kusumawati MSc MMedEd.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Fakultas Kedokteran UMP akan terus mendampingi mulai dari pemeriksaan lebih lanjut sampai kepada terapi paripurna.
"Karena masa depan Dik Rahma masih panjang dan gemilang, dan kami memiliki semangat yang sama agar Dik Rahma bisa sembuh kembali, dan bisa menggapai cita-citanya ke depan," katanya.
Baca juga: UMP berikan beasiswa kepada seorang penyandang disabilitas asal Banjarnegara
Sementara itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan UMP hadir bersama Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin, para dokter dari Fakultas Kedokteran UMP, serta Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banjarnegara, bersimpati dan empati dengan kondisi Rahma (panggilan akrab Eprisa Nova Rahmawati, red.).
"Kondisi sakit beliau mengundang kami ke sini untuk bersimpati dalam beberapa hal, di antaranya dokter-dokter FK UMP sudah memeriksa serta akan memberikan saran dan akan difasilitasi sesuai dengan kebutuhan untuk proses pengobatan lebih lanjut," katanya.
Rektor mengatakan Rahma sangat optimistis dalam menatap masa depan, sehingga pihaknya memberikan beasiswa kuliah gratis di UMP sesuai dengan program studi yang bisa dipilih oleh yang bersangkutan sampai lulus dan diwisuda.
"Ketiga, ada sedikit santunan yang kami berikan, sekadar uang jajan dan untuk tambah menyemangati. Ini (Rahma) pintar melukis, kami juga berikan alat lukis," katanya. (tgr)
Baca juga: UMP alokasikan beasiswa sebesar Rp2,2 miliar untuk kader persyarikatan
Baca juga: Dosen Fikes UMP patenkan metode AMBYAR AE
Berita Terkait
Pembukaan FK UIN Walisongo masuki tahap akhir
Jumat, 11 Oktober 2024 15:37 Wib
Kuasa hukum: Almarhumah AR setor Rp225 juta selama bersekolah di PPDS
Kamis, 19 September 2024 8:33 Wib
Ibu almarhumah AR : Bantu saya mencari keadilan
Kamis, 19 September 2024 5:24 Wib
Dekan FK Undip bantah mohon tarik pembekuan izin klinis di RSUP dr Kariadi
Senin, 16 September 2024 10:41 Wib
Dekan FK Undip jelaskan iuran mahasiswa PPDS
Jumat, 13 September 2024 21:05 Wib
Investigasi perundungan mahasiswi PPDS Undip, Kemenkes-RSUP dr Kariadi ikut bertanggung jawab
Minggu, 8 September 2024 16:31 Wib
Kuasa hukum ungkap keluhan almarhumah AR tak pernah direspon Undip
Rabu, 4 September 2024 21:07 Wib
Mantan Ketua IDI pertanyakan penghentian aktivitas klinis Dekan FK Undip
Selasa, 3 September 2024 14:33 Wib