Purwokerto (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ahmad Sabiq menilai sosialisasi mengenai penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu hal yang mendorong tingginya partisipasi pemilih saat Pillkada Desember 2020.
"Memang di luar yang diperkirakan oleh banyak pihak ya, jumlah partisipasi pemilih malah lebih tinggi padahal di tengah pandemi COVID-19," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Dia memperkirakan bahwa masifnya sosialisasi mengenai protokol kesehatan telah membuat masyarakat menjadi yakin dan merasa aman dengan situasi penyelenggaraan pemungutan suara di TPS.
Baca juga: KPU Purbalingga apresiasi tingginya partisipasi pemilih capai 73,26 persen
"Sosialisasi yang gencar mungkin membuat masyarakat merasa aman dengan situasi penyelenggaraan pemungutan suara di TPS yang telah mengikuti dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Selain itu, dia menambahkan bahwa berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh tim KPU di daerah juga telah berdampak pada tingginya tingkat partisipasi pemilih.
"Misalnya di Kabupaten Pemalang. KPU setempat jauh sebelum pelaksanaan pilkada telah melakukan riset untuk secara khusus memetakan tentang penyebab rendahnya partisipasi yang berlangsung dari pilkada ke pilkada dan pemilu ke pemilu," katanya.
Temuan-temuan dari riset tersebut, kata dia, kemudian dijadikan formula untuk merancang serta menentukan target sosialisasi pendidikan pemilih pada Pilkada 2020.
"Saya kira KPU di kabupaten lain juga banyak yang melakukan inovasi-inovasi baik yang serupa atau yang mengambil bentuk lain," katanya.
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa kabupaten lain yang memiliki tingkat partisipasi tinggi dalam pilkada adalah Purbalingga.
"Hal itu karena sosialisasi dilakukan dengan sangat intensif baik melalui publikasi keliling dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat maupun sosialisasi melalui media sosial," katanya.
Selain dilakukan oleh penyelenggara, menurut informasi dari KPU Purbalingga sosialisasi juga dilakukan oleh para peserta pilkada, parpol serta para pemangku kepentingan yang ada di wilayah setempat.
Sementara berdasakan data dari KPU Purbalingga diketahui bahwa angka partisipasi jumlah pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga 2020 mencapai 73,26 persen atau naik 13,26 persen dari Pilkada 2015 yang hanya sebesar 60 persen.