Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali melakukan mengirim 12.000 masker di daerah yang dilanda hujan abu, yakni Tamansari dan Musuk, dampak erupsi Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Rabu.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Rabu, bantuan 6.000 masker untuk warga Dukuh Sudimoro, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari sedangkan 6.000 masker lainnya untuk Desa Cluntang, Kecamatan Musuk.
"Kami memantau wilayah Desa Tlogolele, Klakah, danJrakah, Kecamatan Selo yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi, semuanya aman terkendali dan tidak terjadi hujan abu," katanya.
Petugas menuju Desa Sangub, Kecamatan Tamansari atau di sisi timur Gunung Merapi untuk melihat langsung kondisi hujan abu dampak erupsi Gunung Merapi.
Meski sebagian wilayah Boyolali, terutama di sisi timur Merapi terjadi hujan abu, kata dia, kondisi warga masih aman Hujan yang turun di kawasan lereng Merapi di daerah itu mengurangi debu vulkanik.
"Kami berharap bantuan masker bisa membantu warga untuk mengurangi dampak debu vulkanik yang melanda di Desa Sangup (Tamansari) dan Cluntang (Musuk)," katanya.
Pihaknya sebelumnya memantau Desa Tlogolele yang masih menampung ratusan pengungsi di Tempat Pengungsian Sementara (TPS) Desa Tlogolele.
Selain Desa Tlogolele, daerah yang masuk KRB III Merapi juga Klakah dan Jrakah. Warga yang masih bertahan di pengungsian setempat kelompok rentan dengan tempat tinggal berjarak sekitar 3,5-5 kilometer dari puncak gunung tersebut.
Kepala Desa Tlogolele Sungadi mengatakan desanya memang masuk KRB III, tetapi saat erupsi Merapi sekitar pukul 13.35 WIB, tidak terjadi hujan abu di tempat tersebut.
Ia mengatakan warga yang mengungsi di TPS setempat, dari kelompok rentan, yakni lansia, balita, difabel, ibu hamil, anak-anak, dan dewasa.
"Pengungsi di TPS Desa Tlogolele totalnya sebanyak 241 jiwa yang terdiri dari 28 orang lansia, 50 balita, empat orang difabel, dua orang ibu hamil, 47 anak-anak, dan 104 orang dewasa," katanya.
Mereka yang mengungsi ke TPS Desa Tlogolele tersebut, berasal dari Dukuh Stabelan 135 orang, Takeran 62 orang, Belang 20 orang, dan Gumukrejo 24 orang sehingga totalnya 241 orang. Dusun terdekat dengan puncak Merapi di daerah itu, yakni Stabelan, sekitar 3,5 kilometer.
Berita Terkait
BPBD Kota Semarang pastikan EWS banjir berfungsi baik
Jumat, 15 November 2024 16:50 Wib
BPBD Kudus sebar surat edaran untuk waspada bencana banjir dan longsor
Jumat, 15 November 2024 16:26 Wib
Jelang pilkada, BPBD Kota Semarang waspadai daerah rawan bencana
Kamis, 14 November 2024 21:46 Wib
BPBD Cilacap berikan bantuan untuk korban bencana angin puting beliung
Kamis, 14 November 2024 14:26 Wib
BPBD Cilacap hentikan penyaluran bantuan air bersih
Kamis, 14 November 2024 14:26 Wib
BPBD: Sejumlah desa di Banyumas masih terdampak kekeringan
Kamis, 14 November 2024 9:32 Wib
Pemkab Kudus data warga di kawasan rawan bencana
Rabu, 13 November 2024 6:00 Wib
BPBD Demak minta desa identifikasi titik rawan bencana alam
Selasa, 12 November 2024 11:01 Wib