Polda Jateng kerahkan 14.000 personel amankan Pilkada 2020
Solo (ANTARA) - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebutkan semua daerah kabupaten dan kota yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020 akan menjadi prioritas pengamanan jajarannya di wilayahnya pada 9 Desember mendatang.
"Polda Jateng akan melibatkan 14.000 personel yang terbagi menjadi 21 daerah kabupaten dan kota dalam kegiatan Pilkada 2020," kata Kapolda, di Solo, Jumat.
Menurut Kapolda dari 21 daerah di Jateng tersebut dengan rincian tiga daerah pemilihan wali kota dan 17 daerah pemilihan bupati.
Kapolda menjelaskan aparat keamanan yang tergabung operasi "Mantab Praja" tersebut sudah tersebar di 21 kota dan kabupaten, dan nanti pada "H-3" pemungutan suara akan melakukan apel siaga pasukan terkait dengan tahapan berikut yakni pencoblosan.
Baca juga: Kapolda Jateng perintahkan kapolres bentuk unit kecil lengkap
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan pasukan power on hand (Satuan Brimob) yang masing-masing eks-keresidenan satu satuan setingkat kompi (SSK) Brimob yang setiap saat bisa digerakkan, dimana instalasi meningkat.
Pada "H-3" pemungutan suara untuk anggota yang melaksanakan terlibat operasi Mantab Praja, semuanya akan dilakukan protokol kesehatan dengan tes usap masing-masing personel.
"Sehingga, tidak ada alasan anggota kami yang terpapar COVID-19 khususnya pelaksana seperti pejabat utama, para perwira, dan anggota yang langsung bersentuhan dengan masyarakat saat pemungutan suara nanti," ucap Kapolda menegaskan.
Jadi dijamin pada saat hari "H" pemungutan suara nanti, kata Kapolda, aparat keamanan khusus dalam pengamanan Pilkada untuk tahapan berikutnya yakni pencoblosan anggota siap dan sehat semuanya.
Menyinggung soal masyarakat yang akan mencoblos untuk menjaga terjadinya kerumunan, Kapolda menjelaskan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan penyelenggara yakni KPU. KPU sudah melakukan simulasi, nanti diatur jadwal-nya masyarakat yang hadir ke TPS.
Masyarakat sudah dijadwal waktunya hadir ke TPS, dan semuanya aparat keamanan, pelaksana, dan pengawas akan menggunakan alat pelindung diri (APD), dimana dijumpai warga yang memiliki suhunya lebih dari 37 derajat celsius ada bilik tersendiri, dan semua sudah matang tinggal melaksanakan.
"Soal keamanan semua menjadi prioritas sama, karena kami tidak mau kegiatan Pilkada di Jateng terganggu. Anggota Polri untuk keamanan pesta demokrasi sudah siaga penuh, dan netralitas kami utamakan," tutur Kapolda.
Ia menjelaskan untuk daerah Boyolali, Klaten, dan Magelang menjadi prioritas pengamanan, karena kedua (Boyolali dan Klaten) wilayah ini, selain pengaman Pilkada juga ada konsentrasi penggunaan anggota untuk masyarakat di lereng Gunung Merapi untuk penanganan bencana erupsi Merapi.
Jadi anggota yang terlibat operasi Mantap Praja atau Pilkada tidak boleh dicampur dengan operasi penanggulangan bencana erupsi Merapi. Hal ini, yang menjadi perhatian yakni Klaten, Boyolali, dan Magelang. Hanya Magelang tidak ada PIlkada.
Baca juga: Pemerintah tetapkan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 sebagai hari libur nasional
"Polda Jateng akan melibatkan 14.000 personel yang terbagi menjadi 21 daerah kabupaten dan kota dalam kegiatan Pilkada 2020," kata Kapolda, di Solo, Jumat.
Menurut Kapolda dari 21 daerah di Jateng tersebut dengan rincian tiga daerah pemilihan wali kota dan 17 daerah pemilihan bupati.
Kapolda menjelaskan aparat keamanan yang tergabung operasi "Mantab Praja" tersebut sudah tersebar di 21 kota dan kabupaten, dan nanti pada "H-3" pemungutan suara akan melakukan apel siaga pasukan terkait dengan tahapan berikut yakni pencoblosan.
Baca juga: Kapolda Jateng perintahkan kapolres bentuk unit kecil lengkap
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan pasukan power on hand (Satuan Brimob) yang masing-masing eks-keresidenan satu satuan setingkat kompi (SSK) Brimob yang setiap saat bisa digerakkan, dimana instalasi meningkat.
Pada "H-3" pemungutan suara untuk anggota yang melaksanakan terlibat operasi Mantab Praja, semuanya akan dilakukan protokol kesehatan dengan tes usap masing-masing personel.
"Sehingga, tidak ada alasan anggota kami yang terpapar COVID-19 khususnya pelaksana seperti pejabat utama, para perwira, dan anggota yang langsung bersentuhan dengan masyarakat saat pemungutan suara nanti," ucap Kapolda menegaskan.
Jadi dijamin pada saat hari "H" pemungutan suara nanti, kata Kapolda, aparat keamanan khusus dalam pengamanan Pilkada untuk tahapan berikutnya yakni pencoblosan anggota siap dan sehat semuanya.
Menyinggung soal masyarakat yang akan mencoblos untuk menjaga terjadinya kerumunan, Kapolda menjelaskan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan penyelenggara yakni KPU. KPU sudah melakukan simulasi, nanti diatur jadwal-nya masyarakat yang hadir ke TPS.
Masyarakat sudah dijadwal waktunya hadir ke TPS, dan semuanya aparat keamanan, pelaksana, dan pengawas akan menggunakan alat pelindung diri (APD), dimana dijumpai warga yang memiliki suhunya lebih dari 37 derajat celsius ada bilik tersendiri, dan semua sudah matang tinggal melaksanakan.
"Soal keamanan semua menjadi prioritas sama, karena kami tidak mau kegiatan Pilkada di Jateng terganggu. Anggota Polri untuk keamanan pesta demokrasi sudah siaga penuh, dan netralitas kami utamakan," tutur Kapolda.
Ia menjelaskan untuk daerah Boyolali, Klaten, dan Magelang menjadi prioritas pengamanan, karena kedua (Boyolali dan Klaten) wilayah ini, selain pengaman Pilkada juga ada konsentrasi penggunaan anggota untuk masyarakat di lereng Gunung Merapi untuk penanganan bencana erupsi Merapi.
Jadi anggota yang terlibat operasi Mantap Praja atau Pilkada tidak boleh dicampur dengan operasi penanggulangan bencana erupsi Merapi. Hal ini, yang menjadi perhatian yakni Klaten, Boyolali, dan Magelang. Hanya Magelang tidak ada PIlkada.
Baca juga: Pemerintah tetapkan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 sebagai hari libur nasional