Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan pasokan pupuk bersubsidi cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayahnya selama musim tanam pertama yang kemungkinan dimulai awal Oktober 2020.
"Alokasi pupuk bersubsidi yang tersedia dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan petani yang akan mengawali musim tanam tanaman padi pada akhir September hingga akhir Oktober 2020," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto melalui Anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Abdullah Muttaqin di Kudus, Jateng, Kamis.
Untuk mengawali musim tanam tanaman padi, kata dia, juga disesuaikan dengan rencana penggelontoran air dari waduk ke areal persawahan petani.
Baca juga: Ketersediaan pupuk urea bersubsidi di Purbalingga menipis
Rencananya, lanjut dia, penggelontoran air dimulai bulan ini sehingga akhir September sampai akhir Oktober bisa mulai menanam.
Dalam rangka memastikan kesiapan masing-masing gudang distributor pupuk bersubsidi, lanjut dia, tim gabungan yang terdiri atas Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perdagangan, dan Polisi meninjau lokasi gudangnya.
Hasilnya, lanjut dia, pupuk memang masih tersedia dan gudangnya juga siap menerima distribusi pupuk untuk disalurkan ke petani melalui kios pupuk lengkap (KPL).
Meskipun untuk sementara pupuk yang tersedia aman, untuk memenuhi kebutuhan petani pada November dan Desember 2020 memang perlu ada penambahan alokasi pupuk.
Adapun alokasi pupuk bersubsidi pada 2020, yakni pupuk urea sebanyak 7.600 ton, SP36 sebanyak 813 ton, ZA sebanyak 2.565 ton, organik sebanyak 1.400 ton, dan NPK sebanyak 7.287 ton.
Baca juga: Kudus siap lakukan pembelian pupuk dengan kartu tani
Baca juga: FP UNS ciptakan pupuk organik limbah pewarna "Komfera Semar"