Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menyambangi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berkoordinasi dalam penanganan pandemi virus corona.
"Saya orientasi dulu sebagai Wakil Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, saya ingin 'belanja' masalah dulu karena ada lima provinsi yang jumlah kasus COVID-nya terbanyak, salah satunya Jateng. Jadi saya tadi malam menghadap Gubernur untuk menanyakan penanganan COVID dan bagaimana pemulihan ekonomi daerah," kata Andika di Semarang, Rabu.
Melalui pertemuan dengan sejumlah kepala daerah itu, Andika berharap memperoleh masukan dan gambaran kondisi di tiap wilayah sehingga bisa lebih akurat dalam membantu pemerintah menangani berbagai permasalahan akibat pandemi COVID-19.
"Harapan saya dalam dua minggu ini saya akan menemui lima gubernur sehingga saya dapat masukan dan bisa lebih akurat dalam membantu Menteri BUMN dalam menangani COVID-19," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan Jenderal Andika usai menerima penyerahan sertifikat hak atas tanah aset Kementerian Pertahanan Republik Indonesia cq TNI Angkatan Darat oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil di Markas Komando Daerah Militer IV/Diponegoro.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa pada pertemuan dengan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa itu membedah satu per satu penanganan pandemi COVID-19 di Jateng.
Penanganan itu mulai dari paradigma masyarakat dan pemerintah tentang COVID, persoalan laboratorium dan pengetesan, pemetaan kelompok rentan, penyelesaian masalah sosial dan ekonomi, hingga pemberian sanksi yang tepat bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
Ganjar juga menjelaskan mengenai Program Jogo Tonggo dan ekstensinya dalam lingkup yang lebih kecil seperti Jogo Kerjo, Jogo Pasar, dan Jogo Santri yang dilakukan jajarannya.
"Penanganan kesehatan itu utama tetapi penanganan ekonomi juga harus menempel. Kalau tidak maka yang terjadi seperti saat ini, pertumbuhan ekonomi menurun, maka kami coba dorong usaha kecil, mikro dan ultramikro untuk tumbuh agar bisa me-recovery ekonomi," katanya.
Mengenai sanksi, lanjut Ganjar, beberapa pendekatan yang digunakan dengan melibatkan para ahli seperti antropolog, psikolog, budayawan, agamawan dan lainnya untuk merumuskan itu.
"Sanksi ini juga berkaitan dengan psikologis, harus ada deterens dan efek jeranya. Psikologis ini juga penting jadi edukasi ke masyarakat masih kami kedepankan," ujarnya.
Ganjar juga menyoroti peran TNI yang sangat penting dan cukup efektif dalam penanganan COVID-19 yakni bagaimana keterlibatan TNI ini bisa mendorong ketaatan protokol dan perihal edukasi kepada masyarakat
"Efektif, maaf, seragam ini mempengaruhi kondisi psikologis. Ketegasan ini akan memberikan contoh. Lalu ada Babinsa yang datang ke rumah-rumah, pendekatan itu sangat bagus untuk edukasi ke warga," katanya.(LHP)