Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengkampanyekan penerapan teknologi sistem pertanian cerdas (Smart Farming) sebagai upaya menarik minat generasi muda pada pertanian di tengah keterbatasan lahan di daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa penerapan sistem pertanian cerdas ini sebagai upaya mendukung pertanian yang lebih modern.
"Kami menawarkan pertanian yang lebih cerdas dan efisien untuk menarik anak muda agar lebih tertarik bertani," katanya.
Menurut dia, teknik ini menggunakan otomatisasi untuk penyiraman dan pengaturan suhu melalui gadget sehingga lebih praktis dan efektif.
Pemkot, kata dia, sukses menyelenggarakan panen perdana buah melon di greenhouse hidroponikdengan menggunakan sistem pertanian cerdas.
"Greenhouse hidroponik sistem smart ini bekerja secara otomatis karena hanya perlu mengatur komposisi pupuk, kepekatan, dan mengisi air sesuai takaran saja," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya berharap teknik sistem pertanian cerdas ini bisa diterapkan lebih luas oleh masyarakat agar optimalisasi lahan dapat diwujudkan.
Melalui inovasi teknologi ini, kata dia, Dinas Pertanian dan Pangan dapat mengedukasi masyarakat dan generasi muda tentang pentingnya penerapan pertanian cerdas untuk menghasilkan produk hortikultura dengan nilai ekonomis tinggi.
"Langkah ini juga menjadi peluang untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor," katanya.