Purwokerto (ANTARA) - Lebih dari seratus pemudik yang menempati tempat karantina di kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, dipastikan bakal berlebaran di tempat itu, kata Bupati Banyumas Achmad Husein.
Dalam siaran pers Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompi) Sekretariat Daerah Banyumas yang diterima ANTARA di Purwokerto, Jumat, menurut bupati jika hingga Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, masih ada lebin dari 100 pemudik yang harus menjalani proses karantina di GOR Satria guna mencegah penularan COVID-19.
Kendati demikian, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas tetap memberi kesempatan kepada mereka untuk menggelar takbiran dan bertemu keluarga dengan tetap menjaga jarak serta berbatas teralis besi seperti yang dilakukan ketika keluarganya menjenguk.
Baca juga: Mau ambil anak di rumah mertua, WN Kanada dikarantina di RSUD Budi Rahayu Magelang
"Terima kasih kepada anak-anakku semua, saudara-saudaraku semua yang sudah mau hadir di GOR. Jangan bilang karantina 'lah mbok nelangsa', di Madarasah GOR atau Hotel GOR saja, karena yang disini semua mempunyai tujuan mulia, selain memutus mata rantai COVID-19, nantinya masyarakat juga akan menerima karena sudah mengalami 'screening' kesehatan," kata Bupati saat mengunjungi peserta karantina di GOR Satria.
Menurut dia, saat sekarang di mana-mana sama karena lebaran tahun ini tidak seperti biasanya, salah satunya tidak ada takbir keliling dan imbauan untuk menghindari kerumuman.
Ia mengatakan prosedur atau protokol karantina tetap akan ditempuh sehingga sebagian dari peserta karantina juga masih berlebaran di Gelora Satria terutama bagi yang belum menjalani tes kesehatan.
"Maka biar suasana tetap terasa lebaran, nanti kita makan opor bersama," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan hingga hari Jumat (22/5) masih ada 164 orang yang menjalani karantina di kompleks GOR Satria.
Bahkan, kata dia, masih banyak yang berdatangan ke GOR Satria secara perseorangan maupun berkelompok untuk menjalani karantina.
"Bagi yang baru masuk, akan didata dan dicek kesehatanya oleh petugas Dinas Kesehatan serta diberi gelang tanda orang dalam pantauan (ODP). Bagi yang sudah selesai menjalani karantina juga akan dicek kesehatannya sebelum diizinka pulang dan diberi surat keterangan sehat jika dipastikan sehat," jelasnya.
Setelah diizinkan pulang, kata dia, peserta karantina yang dinyatakan sehat diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan mengunakan sabun dan air mengalir, serta jaga jarak.
Baca juga: Pemudik di Surakarta diarahkan ke lokasi karantina
Baca juga: Surakarta tetap berlakukan karantina bagi pemudik