Surakarta tetap berlakukan karantina bagi pemudik
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta tetap memberlakukan kebijakan bahwa siapapun yang nekat mudik selama pandemi COVID-19 di Solo, harus menjalani karantina.
"Kami tetap akan memberlakukan kebijakan siapapun yang mudik harus menjalani karantina selama 14 hari," kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Senin.
Menurut Rudyatmo Tim Gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surakarta pada Minggu (10/6) malam, kembali mengarantina enam orang pemudik.
Baca juga: Pemudik kendaraan pribadi di Solo diminta putar balik
Mereka harus menjalani karantina selama 14 hari, dan setelah itu baru bisa diantarkan pulang ke rumah masing-masing.
"Hal ini dilakukan karena Pemkot Surakarta tidak ingin penyebaran COVID-19 ke mana-mana. Solo sekarang sudah mulai stabil, dan Minggu (10/5) hingga Senin ini, tidak ada penambahan warga yang positif COVID-19," kata Rudyatmo.
Bahkan, kata Rudyatmo, pada Senin ini, ada satu pasien terpapar COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh, dan sebelumnya Minggu (10/5), ada dua orang sembuh, sehingga totalnya kini menjadi 12 orang dari 27 orang yang dinyatakan positif.
Jumlah pasien positif COVID-19 yang masih menjalani isolasi atau perawatan kini tersisa 11 orang, sedangkan empat orang meninggal dunia.
Baca juga: Tiba di Solo, tujuh pemudik diperiksa di Posko COVID-19
Rudyatmo berharap warga yang positif COVID-19 segera sembuh dan selesai semuanya. Pihaknya berharap juga tidak ada tambahan lagi yang positif, sehingga pemkot tinggal mengurus lainnya yang terdampak.
Berdasarkan data yang diterima di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, di Balaikota Surakarta, kata Rudyatmo, jumlah warga orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 525 orang, tetapi yang sudah selesai mencapai 485 orang, sedangkan empat orang rawat inap, dan 36 orang rawat jalan.
Sebanyak 145 orang masuk pasien dalam pengawasan (PDP), sedangkan 92 orang sudah sembuh, dan 28 orang masih dalam perawatan, dan yang meninggal sebanyak 25 orang.
"Kami karantina pemudik ada hampir dua ratusan orang, tetapi 136 orang sudah selesai, dan mereka dipulangkan ke rumah masing-masing," katanya.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat Solo yang merantau tidak usah mudik dahulu sebelum kondisi pandemi COVID-19 sudah dinyatakan selesai, sehingga aktivitas kembali normal.
Masyarakat juga diminta tetap menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup sehat dan bersih, mengenakan masker, dan cuci tangan dengan sabun setelah aktivitas.
"Kami tetap akan memberlakukan kebijakan siapapun yang mudik harus menjalani karantina selama 14 hari," kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Senin.
Menurut Rudyatmo Tim Gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surakarta pada Minggu (10/6) malam, kembali mengarantina enam orang pemudik.
Baca juga: Pemudik kendaraan pribadi di Solo diminta putar balik
Mereka harus menjalani karantina selama 14 hari, dan setelah itu baru bisa diantarkan pulang ke rumah masing-masing.
"Hal ini dilakukan karena Pemkot Surakarta tidak ingin penyebaran COVID-19 ke mana-mana. Solo sekarang sudah mulai stabil, dan Minggu (10/5) hingga Senin ini, tidak ada penambahan warga yang positif COVID-19," kata Rudyatmo.
Bahkan, kata Rudyatmo, pada Senin ini, ada satu pasien terpapar COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh, dan sebelumnya Minggu (10/5), ada dua orang sembuh, sehingga totalnya kini menjadi 12 orang dari 27 orang yang dinyatakan positif.
Jumlah pasien positif COVID-19 yang masih menjalani isolasi atau perawatan kini tersisa 11 orang, sedangkan empat orang meninggal dunia.
Baca juga: Tiba di Solo, tujuh pemudik diperiksa di Posko COVID-19
Rudyatmo berharap warga yang positif COVID-19 segera sembuh dan selesai semuanya. Pihaknya berharap juga tidak ada tambahan lagi yang positif, sehingga pemkot tinggal mengurus lainnya yang terdampak.
Berdasarkan data yang diterima di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, di Balaikota Surakarta, kata Rudyatmo, jumlah warga orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 525 orang, tetapi yang sudah selesai mencapai 485 orang, sedangkan empat orang rawat inap, dan 36 orang rawat jalan.
Sebanyak 145 orang masuk pasien dalam pengawasan (PDP), sedangkan 92 orang sudah sembuh, dan 28 orang masih dalam perawatan, dan yang meninggal sebanyak 25 orang.
"Kami karantina pemudik ada hampir dua ratusan orang, tetapi 136 orang sudah selesai, dan mereka dipulangkan ke rumah masing-masing," katanya.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat Solo yang merantau tidak usah mudik dahulu sebelum kondisi pandemi COVID-19 sudah dinyatakan selesai, sehingga aktivitas kembali normal.
Masyarakat juga diminta tetap menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup sehat dan bersih, mengenakan masker, dan cuci tangan dengan sabun setelah aktivitas.