Kudus (ANTARA) - Sebanyak 1.069 warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang terdampak COVID-19 mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) tahap pertama senilai Rp600.000 per orang dari Kementerian Sosial.
Penyerahan diberikan secara simbolis oleh Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo di Kantor Pos Kudus dengan disaksikan Kepala PT Pos Cabang Kudus Sri Haryatmo dan Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan dan KB Kudus Sunardi, Senin (11/5).
Baca juga: Ganjar ingatkan bantuan pemerintah tak berstiker kepala daerah
Menurut Plt Bupati Kudus M. Hartopo ditemui usai penyerahan BST di kantor Pos Kudus, bantuan yang diserahkan untuk tahap pertama sebanyak 1.069 warga dari Kecamatan Kota, sedangkan dari kecamatan lain menyusul.
Total penerima BST se-Kabupaten Kudus 6.004 penerima dan dimungkinkan masih bisa bertambah.
Dalam penyerahan bantuan tersebut, untuk mengurangi kerumunan disediakan 11 tempat pencairan, tiga titik di antaranya di Kantor Pos Kudus.
Ia mengungkapkan telah menginstruksikan Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kudus untuk membuat skala prioritas bagi para penerima bantuan sosial.
"Penerima harus lah dari masyarakat yang sedang terpuruk akibat mata pencahariannya terdampak COVID-19. Hal tersebut dilakukan demi menghindari terjadinya kecemburuan sosial di masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Wonosobo salurkan bantuan sosial tunai kepada 26.605 keluarga miskin
Sebelum diserahkan, diharapkan dibuatkan daftar penerima, sehingga penerima bantuan sosial dari Kemensos, Dana Desa, Provinsi dan Pemda Kudus bisa dikoreksi bersama-sama, sehingga ketika ada warga mampu bisa dievaluasi bersama.
Nantinya, semua data penerima akan ditempel di semua tingkat rukun tetangga (RT) serta di setiap kantor desa dengan tujuan agar masyarakat bisa ikut memverifikasi dan evaluasi, sehingga semua orang tahu dan ikut menilai.
Sementara itu, Irawati salah satu penerima bansos asal Desa Damaran mengaku berterima kasih atas bantuan yang diterima karena suaminya sudah tidak bekerja, sementara dirinya juga tidak bekerja karena usia.
"Untuk kebutuhan makan sehari-hari dibantu anak yang sudah bekerja," ujarnya.
Meskipun tidak bekerja, dia juga masih memiliki anak yang kuliah dengan biaya usaha sendiri karena dirinya tidak mampu membiayai.
Bantuan yang diterima tersebut, rencananya digunakan sebagai biaya praktik kerja lapangan (PKL) untuk anak keduanya yang sedang kuliah.
Kabupaten Kudus mendapatkan alokasi BST 10.155 warga, namun dalam pengajuannya baru disetujui 9.000-an, sedangkan sisanya masih proses verifikasi data.
Baca juga: Presiden Jokowi minta data penerima bansos dibuka cegah kecurigaan