Kudus (ANTARA) - Lowongan untuk posisi Manajer Persiku Kudus, Jawa Tengah, masih sepi peminat, bahkan hingga kini baru satu orang yang mengembalikan formulir pendaftaran dari enam orang yang mengambil formulir pendaftaran.
Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kudus Sutrisno di Kudus, Kamis, membenarkan bahwa hingga hari ini (6/2) baru ada satu orang yang mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Manajer Persiku Kudus, yakni Ferdaus Ardyansyah Purnomo.
Pengembalian formulir pendaftaran, kata dia, ditunggu hingga hari Sabtu (8/2) petang.
Baca juga: Persiku menang 2-1 atas Persedikab Kediri
Keenam orang yang mengambil formulir pendaftaran bakal calon Manajer Persiku, selain Ferdaus Ardyansyah Purnomo adalah Mas'ud, Sunarto, Christian Rahadiyanto, Frangki, dan Panggah Iriawan.
Setelah pendaftaran, tahapan selanjutnya yakni penyampaian visi misi di hadapan tim panitia seleksi yang berjumlah sembilan orang.
Kesembilan panitia seleksi tersebut, berasal dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, KONI, Askab, serta perwakilan dari suporter tim Persiku Kudus.
Ferdaus Ardyansyah Purnomo ditemui usai mengembalikan formulir pendaftaran di kantor KONI Kudus hari ini (6/2) mengaku dirinya serius ingin menjadi bagian dalam pengembangan sepak bola di Kabupaten Kudus, khususnya untuk memajukan tim Persiku Kudus.
"Saya menawarkan visi meningkatkan citra dan prestasi Persiku di kancah sepak bola Indonesia dengan menjadikan Persiku sebagai tim sepak bola yang solid, maju, andal, respek, dan terbaik atau smart," ujarnya.
Baca juga: Persiku tuding juara Piala Soeratin U-17 manipulasi usia pemain
Adapun misi yang diusung, yakni menciptakan manajemen organisasi Persiku yang bersih, sehat, transparan dan akuntabilitas.
Ia juga memiliki target bisa meningkatkan kerja sama yang produktif dengan pemerintah maupun swasta untuk mendukung dan menunjang sumber daya serta fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Dari sisi pemain dan pelatih, dia juga berkeinginan memberdayakan potensi lokal dengan komposisi pemain hingga 80 persen, sedangkan pemain luar daerah 20 persen.
"Untuk pelatih juga demikian, saya ingin mencoba memanfaatkan potensi lokal yang memang berprestasi," ujarnya.
Sementara untuk menciptakan generasi pemain yang berkualitas, akan dilakukan pembinaan berjenjang dari usia dini serta mengaktifkan Persiku Akademi serta bersinergi dengan SSB di Kudus.
Selain itu, juga menanamkan paradigma kepada anak-anak Kudus yang berprestasi di sepak bola dengan menjadikan Persiku sebagai tujuan masa depan mereka dan menjadi pemain profesional.
"Saya juga ingin merangkul semua pihak, termasuk suporter demi memajukan Persiku Kudus," ujarnya.
Baca juga: Persiku juara Liga 3 Zona Jateng