Semarang (ANTARA) - Muktamar Ke-48 Muhammadiyah yang akan digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 1-5 Juli 2020 bakal dihadiri ribuan peserta dan puluhan ribu penggembira dari berbagai daerah di Indonesia.
Istilah penggembira muncul dalam Muktamar Muhammadiyah beberapa waktu lalu, yang menunjuk para simpatisan ormas Islam ini yang hadir untuk memeriahkan setiap hajatan muktamar.
"Jumlah peserta yang sudah didaftar untuk mengikuti muktamar mencapai 3.000 orang, sedangkan puluhan ribu orang juga hadir sebagai penggembira," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Haedar saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinas gubernur.
Baca juga: Muktamar Muhammadiyah Bakal Dihadiri Peserta Internasional
Dalam kesempatan tersebut, Haedar juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Solo jika penyelenggaraan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.
Baca juga: Wapres Tutup Muktamar Muhammadiyah ke-47
"Mungkin akomodasi peserta selama mengikuti muktamar mengakibatkan kemacetan lalu lintas di beberapa titik, kami akan berusaha tertib dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait, termasuk jajaran Pemprov Jateng serta beberapa pemerintah daerah," ujarnya.
Rencananya, pembukaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah akan dilaksanakan di Stadion Manahan, tetapi masih menunggu kepastian dari pihak terkait.
Gubernur Ganjar menyatakan mendukung dan siap menyukseskan pelaksanaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Kota Solo selama lima hari itu.
Politikus PDI Perjuangan itu berharap Muktamar Muhammadiyah mendatang bisa menggelorakan semangat persatuan bangsa sekaligus menggeliatkan perekonomian di Kota Solo dan sekitarnya, khususnya terkait dengan bisnis penginapan dan kuliner.
Ganjar mengusulkan agar penutupan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah yang jatuh pada hari Minggu dapat dilakukan saat acara "Car Free Day" dengan melibatkan semua lapisan masyarakat.
"CFD di Solo menurut saya yang terbaik, saat penutupan muktamar di sana bisa sekalian menyampaikan mengenai sejarah Muhammadiyah di Indonesia," katanya.
Baca juga: Din Harap Muktamar Muhammadiyah yang Elegan dan Penuh Persaudaraan