Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, berharap kegiatan Muktamar Sufi Internasional yang berlangsung mulai 29-31 Agustus 2023 di daerah itu dapat membawa keberkahan dan perdamaian dunia.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djuniad di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya bangga dan terharu jika Kota Pekalongan menjadi tuan rumah yang mampu menghadirkan ulama besar dari berbagai negara.
"Sebagai panitia lokal bersama semua unsur pemangku kepentingan atau stakeholder yang terlibat, kami menyampaikan permohonan maaf jika dalam menyambut peserta konferensi sufi 2023 masih terdapat kekurangan. Demikian pula, kami berharap Muktamar Sufi Internasional ini bisa membawa keberkahan dan perdamaian dunia," katanya.
Usai acara penutupan Muktamar Sufi Internasional, Afzan Arslan mengatakan rasanya tidak mungkin tanpa sinergi, kebersamaan, tekad, dan semangat penyelenggaraan Multaqo Sufi Al-Alamy ini dapat terlaksana dengan baik.
"Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih, semoga Kota Pekalongan memberikan kesan terbaik dan pelayanan terbaik pula, serta mohon maaf jika masih ada kekurangan," katanya menegaskan.
Menurut dia, Muktamar Sufi Internasional telah menghasilkan beberapa rekomendasi baik tentang ekonomi, kebangsaan, kemerdekaan Palestina, maupun kasus penyimpangan orientasi seksual (lesbian, gay, biseksual, dan transgender).
"Saya berharap hasil rekomendasi yang ada bisa membawa keberkahan dan menjadikan dunia damai, tenteram, tidak ada perang, dan kekerasan di dunia ini," katanya.
Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi dari seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Muktamar Sufi Internasional 2023.
"Kami berharap roisan (ketua) dalam sufi internasional atau negeri sendiri dapat melaksanakan amanat besar salah satunya mempersatukan umat dan bangsa," katanya.