Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Jumat mengecek tiga rumah pompa di Kota Pekalongan sebagai bagian dari upaya mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana banjir.
"Kemarin sudah ngecek di Semarang, kali ini di Pekalongan untuk progresnya seperti apa, karena areanya sangat luas. Pelan-pelan kita mulai perbaiki, tapi belum tuntas, maka hari ini saya memastikan pompa ini berjalan dengan baik. Alhamdulillah juga baik," katanya di Kota Pekalongan, Jumat.
Baca juga: Cegah banjir, Ganjar minta pompa penyedot yang rusak segera diperbaiki
Menurut Ganjar, Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi langganan banjir dan risiko banjir meliputi wilayah yang luas di kota tersebut.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, upaya penanggulangan banjir mesti dilakukan secara gotong royong oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Pemerintah Kota Pekalongan.
"Penanggulangan banjir mulai berjalan, ada tanggul yang disiapkan pemerintah pusat, ada bantuan dari Pemprov, ada peran dari Pemkot. Ini cara kita bersinergi bagaimana mengurangi risiko bencana banjir," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2019 mengalokasikan dana Rp5,4 miliar untuk membangun tiga rumah pompa di Kota Pekalongan, yakni Rumah Pompa Kraton Kramat, Rumah Pompa Sutan Syahrir, serta Rumah Pompa Tirto.
Rumah pompa yang masing-masing mampu menyedot air 800 liter per detik, menurut Ganjar, akan efektif mengurangi dampak banjir maupun rob di Kota Pekalongan.
Selain menyiapkan beberapa rumah pompa, pemerintah juga membangun tanggul laut untuk mengurangi risiko bencana akibat pasang air laut dan terjangan gelombang.
Dalam kunjungan kerjanya di Kota Pekalongan, Ganjar juga meminta warga tidak membuang sampah ke sungai dan saluran air serta memastikan semua saluran air bebas dari sumbatan sampah untuk mencegah banjir.(LHP)
Baca juga: 30 korban meninggal akibat banjir Jabodetabek
Baca juga: Tanggul sungai di Jekulo Kudus jebol, jalan desa tergenang lumpur