9,53 persen penduduk Boyolali masih miskin
Boyolali, Jawa Tengah (ANTARA) - Angka kemiskinan Kabupaten Boyolali turun 0,51 persen dari 10,04 persen menjadi 9,53 persen pada 2019 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Angka kemiskinan di Boyolali tahun ini bisa turun 0,51 persen," kata Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat dalam rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Boyolali 2019 di Boyolali, Jumat.
Ia berharap sinergi antar-program penanganan kemiskinan dioptimalkan supaya angka kemiskinan bisa terus menurun.
Baca juga: Angka kemiskinan di Boyolali 0,5 persen
Wakil Bupati juga mengatakan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan mesti mengacu pada Pemutakhiran Data Basis Terpadu (PBDT) dan mengingatkan organisasi-organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk melakukan validasi data kemiskinan.
Ia mengemukakan pentingnya kesahihan data dari lapangan dalam merancang program-program untuk menurunkan angka kemiskinan.
"Langkah penyelesaian yang dilakukan berdasarkan data dan angka riil dalam kondisi ruang lingkup Kabupaten Boyolali. Hal Ini diperlukan satu tekad, keberanian, sikap, ketegasan yang harus dipegang secara bersama," katanya.
Wakil Bupati mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten ingin angka kemiskinan turun sampai menjadi nol persen.
"Kami berkomitmen serius melaksanakan tugas, bagaimana menangani kemiskinan di Kabupaten Boyolali," katanya.
Baca juga: Penduduk miskin Boyolali turun menjadi 10,04 persen.
"Angka kemiskinan di Boyolali tahun ini bisa turun 0,51 persen," kata Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat dalam rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Boyolali 2019 di Boyolali, Jumat.
Ia berharap sinergi antar-program penanganan kemiskinan dioptimalkan supaya angka kemiskinan bisa terus menurun.
Baca juga: Angka kemiskinan di Boyolali 0,5 persen
Wakil Bupati juga mengatakan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan mesti mengacu pada Pemutakhiran Data Basis Terpadu (PBDT) dan mengingatkan organisasi-organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk melakukan validasi data kemiskinan.
Ia mengemukakan pentingnya kesahihan data dari lapangan dalam merancang program-program untuk menurunkan angka kemiskinan.
"Langkah penyelesaian yang dilakukan berdasarkan data dan angka riil dalam kondisi ruang lingkup Kabupaten Boyolali. Hal Ini diperlukan satu tekad, keberanian, sikap, ketegasan yang harus dipegang secara bersama," katanya.
Wakil Bupati mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten ingin angka kemiskinan turun sampai menjadi nol persen.
"Kami berkomitmen serius melaksanakan tugas, bagaimana menangani kemiskinan di Kabupaten Boyolali," katanya.
Baca juga: Penduduk miskin Boyolali turun menjadi 10,04 persen.