Festival Kopi Muria bakal menjadi agenda rutin promosikan kopi Kudus
Kudus (ANTARA) - Festival Kopi Muria yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal menjadi agenda rutin untuk mempromosikan kopi lokal agar semakin dikenal masyarakat luas dan transaksi penjualannya juga meningkat.
"Targetnya, Festival Kopi Muria tidak hanya sekali digelar, melainkan bisa digelar kembali tahun depan agar promosinya juga semakin masif," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto ditemui usai pembukaan Festival Kopi Muria di Jembatan Tanggulangin Kudus, Jumat.
Ia menganggap festival kopi ini juga menjadi ajang untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat bahwa di Kudus tidak hanya dikenal Kota Kretek, melainkan juga ada komoditas kopi yang cukup luar biasa.
Hampir dua per tiga kawasan Gunung Muria, kata dia, berada di wilayah Kudus dan sebagian besar juga ditanami komoditas tanaman kopi.
Dalam rangka mempromosikan komoditas tersebut, maka Pemkab Kudus getol membuat kegiatan dengan menggandeng pelaku kopi muria yang berasal dari daerah Colo, Ternadi dan Rahtawu.
Sementara upaya pengembangan terhadap budidaya tanaman kopinya, Pemkab Kudus juga akan membantu petani kopi dengan memberikan bantuan bibit kopi jenis robusta maupun arabika.
"Kami juga mendatangkan ahlinya untuk memberikan edukasi kepada petani dalam hal tata cara penanamannya serta pengolahan pascapanen. Harapannya yang dijual petani tidak dalam bentuk bahan mentah, melainkan sudah menjadi produk kopi," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyo menambahkan Festival Kopi Muria yang berlangsung di Jembatan Tanggulangin lama ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yakni mulai tanggal 22-24 November 2019.
Ajang tersebut, diharapkan bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli serta bisa meningkatkan transaksi penjualan kopi lokal Kudus.
"Kami juga ingin mempopulerkan cita rasa kopi Muria terhadap masyarakat luas karena minuman kopi sudah menjalar di kalangan generasi milenial dan tidak hanya kalangan tua saja," ujarnya.
Setidaknya, lanjut dia, kopi Muria bisa bersaing di pasar nasional ketika cita rasanya semakin dikenal masyarakat luas.
Adapun agenda kegiatan di dalam festival kopi tersebut, yakni pameran kopi Muria, demo Kudus menyeduh dengan disediakan 50 coffe shop di 10 titik luar ruang, gelar wicara, dan hari terakhir digelar lomba menyeduh kopi serta penyerahan bibit tanaman kopi.
Baca juga: Jadi produk unggulan, kopi Muria siap dipromosikan di kegiatan resmi
Baca juga: Dinas Pertanian Kudus apresiasi pengolahan sirup kopi
"Targetnya, Festival Kopi Muria tidak hanya sekali digelar, melainkan bisa digelar kembali tahun depan agar promosinya juga semakin masif," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto ditemui usai pembukaan Festival Kopi Muria di Jembatan Tanggulangin Kudus, Jumat.
Ia menganggap festival kopi ini juga menjadi ajang untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat bahwa di Kudus tidak hanya dikenal Kota Kretek, melainkan juga ada komoditas kopi yang cukup luar biasa.
Hampir dua per tiga kawasan Gunung Muria, kata dia, berada di wilayah Kudus dan sebagian besar juga ditanami komoditas tanaman kopi.
Dalam rangka mempromosikan komoditas tersebut, maka Pemkab Kudus getol membuat kegiatan dengan menggandeng pelaku kopi muria yang berasal dari daerah Colo, Ternadi dan Rahtawu.
Sementara upaya pengembangan terhadap budidaya tanaman kopinya, Pemkab Kudus juga akan membantu petani kopi dengan memberikan bantuan bibit kopi jenis robusta maupun arabika.
"Kami juga mendatangkan ahlinya untuk memberikan edukasi kepada petani dalam hal tata cara penanamannya serta pengolahan pascapanen. Harapannya yang dijual petani tidak dalam bentuk bahan mentah, melainkan sudah menjadi produk kopi," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyo menambahkan Festival Kopi Muria yang berlangsung di Jembatan Tanggulangin lama ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yakni mulai tanggal 22-24 November 2019.
Ajang tersebut, diharapkan bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli serta bisa meningkatkan transaksi penjualan kopi lokal Kudus.
"Kami juga ingin mempopulerkan cita rasa kopi Muria terhadap masyarakat luas karena minuman kopi sudah menjalar di kalangan generasi milenial dan tidak hanya kalangan tua saja," ujarnya.
Setidaknya, lanjut dia, kopi Muria bisa bersaing di pasar nasional ketika cita rasanya semakin dikenal masyarakat luas.
Adapun agenda kegiatan di dalam festival kopi tersebut, yakni pameran kopi Muria, demo Kudus menyeduh dengan disediakan 50 coffe shop di 10 titik luar ruang, gelar wicara, dan hari terakhir digelar lomba menyeduh kopi serta penyerahan bibit tanaman kopi.
Baca juga: Jadi produk unggulan, kopi Muria siap dipromosikan di kegiatan resmi
Baca juga: Dinas Pertanian Kudus apresiasi pengolahan sirup kopi