Prodi PBSI UMP gelar seminar nasional "Revitalisasi Bahasa dan Sastra di Era Distrupsi"
Jangan merasa rendah diri menggunakan Bahasa Indonesia...
Purwokerto (ANTARA) - Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar seminar nasional bertajuk Revitalisasi Bahasa dan Sastra di Era Distrupsi.
Seminar dalam rangka memperingati Bulan Bahasa itu digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ketua Panitia Seminar Ginanjar Pandu Setiawan mengatakan kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Bahasa itu merupakan agenda rutin Prodi PBSI UMP.
"Acara ini sebagai wujud perayaan lahirnya Bahasa Indonesia yang merupakan alat pemersatu bangsa sebagaimana yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia lahir sebagai bahasa persatuan yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda," katanya.
Baca juga: Mahasiswa UMP juara 1 Kontes Robot Line Nasional di Unnes
Ia mengatakan rangkaian kegiatan yang digelar Prodi PBSI UMP untuk memperingati Bulan Bahasa terdiri atas Gerakan Cinta Bahasa dan Sastra Indonesia, Seminar Nasional, serta Olimpiade Bahasa Indonesia.
Menurut dia, seminar yang diikuti oleh mahasiswa UMP dan umum itu menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Kepala Balai Bahasa Yogyakarta Dr. Pardi, M.Hum., Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia UMP Prof. Dr. Sukirno, M.Pd., Pakar Psikolinguistik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Zamzani, M.Pd., dan novelis Abidah el Khayeyki.
Sementara itu, Sekretaris Prodi PBSI UMP Dra. Siti Fathonah, M.Hum. mengajak semua pihak untuk tidak merasa rendah diri ketika menggunakan Bahasa Indonesia.
"Jangan merasa rendah diri menggunakan Bahasa Indonesia, karena kemarin pada tanggal 6 November 2019 di Unesa (Universitas Negeri Surabaya), Forum Guru Besar Indonesia telah mendeklarasikan tentang Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmiah internasional. Jadi, banggalah kita untuk menggunakan bahasa Indonesia. Selain bangga, juga senang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai simbol kemajuan dan alat komunikasi," katanya.
Baca juga: Akademisi sebut Nadiem Makarim merupakan Mendikbud milenial
Wakil Rektor 1 UMP Bidang Akademik Dr. Jebul Suroso mengapresiasi panitia dan Prodi PBSI karena telah sukses menyelenggarakan acara seminar tersebut yang diharapkan membawa manfaat.
"Bahasa Indonesia kita kawal, dan pengawal utamanya adalah dari PBSI. Kami berharap akan banyak sarjana-sarjana Bahasa Indonesia yang dilahirkan dari UMP," katanya.
Bahkan jika memungkinkan, kata dia, akan banyak ahli Bahasa Indonesia yang dilahirkan dari UMP akrena selain telah memilih program S1 Bahasa Indonesia, perguruan tinggi Muhammadiyah itu juga telah membuka program magister atau pascasarjana Bahasa Indonesia.
"Jika regulasi bisa kita tabrak, kita mungkin dapat membuka program akselerasi, sehingga (mahasiswa) S1 sebelum lulus sudah dapat lanjut ke program S2. Dengan demikian dalam rentang waktu sembilan semester sudah lengkap mendapat gelar sarjana dan magister," katanya. (tgr)
Baca juga: Tiga mahasiswa S1 Keperawatan UMP kuliah di MSU Malaysia
Baca juga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP gelar Sekolah Pasar Modal Syariah
Seminar dalam rangka memperingati Bulan Bahasa itu digelar di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ketua Panitia Seminar Ginanjar Pandu Setiawan mengatakan kegiatan dalam rangka memperingati Bulan Bahasa itu merupakan agenda rutin Prodi PBSI UMP.
"Acara ini sebagai wujud perayaan lahirnya Bahasa Indonesia yang merupakan alat pemersatu bangsa sebagaimana yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia lahir sebagai bahasa persatuan yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda," katanya.
Baca juga: Mahasiswa UMP juara 1 Kontes Robot Line Nasional di Unnes
Ia mengatakan rangkaian kegiatan yang digelar Prodi PBSI UMP untuk memperingati Bulan Bahasa terdiri atas Gerakan Cinta Bahasa dan Sastra Indonesia, Seminar Nasional, serta Olimpiade Bahasa Indonesia.
Menurut dia, seminar yang diikuti oleh mahasiswa UMP dan umum itu menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Kepala Balai Bahasa Yogyakarta Dr. Pardi, M.Hum., Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia UMP Prof. Dr. Sukirno, M.Pd., Pakar Psikolinguistik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Zamzani, M.Pd., dan novelis Abidah el Khayeyki.
Sementara itu, Sekretaris Prodi PBSI UMP Dra. Siti Fathonah, M.Hum. mengajak semua pihak untuk tidak merasa rendah diri ketika menggunakan Bahasa Indonesia.
"Jangan merasa rendah diri menggunakan Bahasa Indonesia, karena kemarin pada tanggal 6 November 2019 di Unesa (Universitas Negeri Surabaya), Forum Guru Besar Indonesia telah mendeklarasikan tentang Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmiah internasional. Jadi, banggalah kita untuk menggunakan bahasa Indonesia. Selain bangga, juga senang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai simbol kemajuan dan alat komunikasi," katanya.
Baca juga: Akademisi sebut Nadiem Makarim merupakan Mendikbud milenial
Wakil Rektor 1 UMP Bidang Akademik Dr. Jebul Suroso mengapresiasi panitia dan Prodi PBSI karena telah sukses menyelenggarakan acara seminar tersebut yang diharapkan membawa manfaat.
"Bahasa Indonesia kita kawal, dan pengawal utamanya adalah dari PBSI. Kami berharap akan banyak sarjana-sarjana Bahasa Indonesia yang dilahirkan dari UMP," katanya.
Bahkan jika memungkinkan, kata dia, akan banyak ahli Bahasa Indonesia yang dilahirkan dari UMP akrena selain telah memilih program S1 Bahasa Indonesia, perguruan tinggi Muhammadiyah itu juga telah membuka program magister atau pascasarjana Bahasa Indonesia.
"Jika regulasi bisa kita tabrak, kita mungkin dapat membuka program akselerasi, sehingga (mahasiswa) S1 sebelum lulus sudah dapat lanjut ke program S2. Dengan demikian dalam rentang waktu sembilan semester sudah lengkap mendapat gelar sarjana dan magister," katanya. (tgr)
Baca juga: Tiga mahasiswa S1 Keperawatan UMP kuliah di MSU Malaysia
Baca juga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP gelar Sekolah Pasar Modal Syariah