Tiga mahasiswa S1 Keperawatan UMP kuliah di MSU Malaysia
Program ini dijalankan selama 6 bulan atau satu semester, dengan rincian 2 bulan untuk e-learning dan tatap muka selama 4 bulan di MSU
Purwokerto (ANTARA) - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengirimkan tiga mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan untuk kuliah di Management and Science University (MSU) Malaysia, kata Kepala Prodi S1 Keperawatan Ns. Sri Suparti, S.Kep., M.Kep.
"Program ini dijalankan selama 6 bulan atau satu semester, dengan rincian 2 bulan untuk e-learning dan tatap muka selama 4 bulan di MSU," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, pemilihan mahasiswa yang mengikuti program tersebut diawali dengan proses penyaringan khususnya harus memiliki TOEFL di atas 450.
"Kebetulan kandidatnya ada 10 mahasiswa, tetapi setelah disaring lagi ada 5 mahasiswa. Kita harus memilih untuk 3 mahasiswa serta kita memilih dari segi TOEFL sudah memenuhi dan kapasitasnya mampu untuk belajar di sana," jelasnya.
Baca juga: Haedar Nashir bangga terhadap Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih lanjut, Suparti mengatakan di Prodi S1 Keperawatan sudah ada program internasional termasuk tim yang menanganinya sehingga setiap tahunnya ada program transfer kredit dan kali ini mendapatkan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) serta mendapatkan MSU Malaysia sebagai tempat transfer kredit.
"Harapan saya realisasi dari MoU yang telah ditandatangani segera terealisasi menjadi MoA. Selain itu, memberikan pengalaman internasional untuk mahasiswa selain berkuliah di dalam negeri juga menempuh kuliah di luar negeri sebagai modal bekerja di luar negeri, bisa mengenal budaya di luar negeri, dan konversi ke mata kuliah," katanya.
Menurut dia, program tersebut dibiayai Ditjen Dikti sekitar Rp30 juta per mahasiswa di samping dukungan dana dari UMP.
"Kami memiliki target setiap tahun mendapat hibah dari Dikti khususnya untuk nursing karena standarnya memang satu, secara internasional. Untuk program terdekat, yaitu SEATVET dan Genriset," katanya.
Baca juga: 9 mahasiswa Profesi Ners UMP kunjungan studi ke Thailand
Sementara itu, Wakil Rektor 1 UMP Dr. Jebul Suroso, M.Kep. mengatakan aktivitas transfer kredit mahasiswa UMP di MSU Malaysia dilakukan atas kerja sama akademik kedua perguruan tinggi tersebut.
"Istimewanya yaitu 3 mahasiswa yang kita kirim dibiayai oleh Dikti, disupport oleh universitas, dan itu menjadi prestasi tersendiri untuk universitas. Mahasiswa dikirim ke sana selama 4 bulan, pembelajarannya terkait dengan nursing baik di dalam kelas maupun di luar kelas," jelasnya.
Ia mengatakan mahasiswa yang mengikuti program tersebut diharapkan tidak hanya belajar, juga dapat mengembangkan wawasan internasional agar mempunyai kesempatan bekerja di luar negeri.
"Saya selaku Wakil Rektor 1 memberikan semangat untuk belajar ke luar negeri karena Dekan dan Kaprodi saja sudah mendukung, tidak hanya transfer kredit tapi juga ada kegiatan Sit In ataupun SEA Teacher dan SEATVET," pungkasnya. (tgr)
Baca juga: Delapan mahasiswa UMP ikuti program magang internasional di Filipina
Baca juga: Seorang anak petani lulus dari UMP dengan predikat Cum Laude
"Program ini dijalankan selama 6 bulan atau satu semester, dengan rincian 2 bulan untuk e-learning dan tatap muka selama 4 bulan di MSU," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut dia, pemilihan mahasiswa yang mengikuti program tersebut diawali dengan proses penyaringan khususnya harus memiliki TOEFL di atas 450.
"Kebetulan kandidatnya ada 10 mahasiswa, tetapi setelah disaring lagi ada 5 mahasiswa. Kita harus memilih untuk 3 mahasiswa serta kita memilih dari segi TOEFL sudah memenuhi dan kapasitasnya mampu untuk belajar di sana," jelasnya.
Baca juga: Haedar Nashir bangga terhadap Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih lanjut, Suparti mengatakan di Prodi S1 Keperawatan sudah ada program internasional termasuk tim yang menanganinya sehingga setiap tahunnya ada program transfer kredit dan kali ini mendapatkan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) serta mendapatkan MSU Malaysia sebagai tempat transfer kredit.
"Harapan saya realisasi dari MoU yang telah ditandatangani segera terealisasi menjadi MoA. Selain itu, memberikan pengalaman internasional untuk mahasiswa selain berkuliah di dalam negeri juga menempuh kuliah di luar negeri sebagai modal bekerja di luar negeri, bisa mengenal budaya di luar negeri, dan konversi ke mata kuliah," katanya.
Menurut dia, program tersebut dibiayai Ditjen Dikti sekitar Rp30 juta per mahasiswa di samping dukungan dana dari UMP.
"Kami memiliki target setiap tahun mendapat hibah dari Dikti khususnya untuk nursing karena standarnya memang satu, secara internasional. Untuk program terdekat, yaitu SEATVET dan Genriset," katanya.
Baca juga: 9 mahasiswa Profesi Ners UMP kunjungan studi ke Thailand
Sementara itu, Wakil Rektor 1 UMP Dr. Jebul Suroso, M.Kep. mengatakan aktivitas transfer kredit mahasiswa UMP di MSU Malaysia dilakukan atas kerja sama akademik kedua perguruan tinggi tersebut.
"Istimewanya yaitu 3 mahasiswa yang kita kirim dibiayai oleh Dikti, disupport oleh universitas, dan itu menjadi prestasi tersendiri untuk universitas. Mahasiswa dikirim ke sana selama 4 bulan, pembelajarannya terkait dengan nursing baik di dalam kelas maupun di luar kelas," jelasnya.
Ia mengatakan mahasiswa yang mengikuti program tersebut diharapkan tidak hanya belajar, juga dapat mengembangkan wawasan internasional agar mempunyai kesempatan bekerja di luar negeri.
"Saya selaku Wakil Rektor 1 memberikan semangat untuk belajar ke luar negeri karena Dekan dan Kaprodi saja sudah mendukung, tidak hanya transfer kredit tapi juga ada kegiatan Sit In ataupun SEA Teacher dan SEATVET," pungkasnya. (tgr)
Baca juga: Delapan mahasiswa UMP ikuti program magang internasional di Filipina
Baca juga: Seorang anak petani lulus dari UMP dengan predikat Cum Laude