Purwokerto (ANTARA) - Komposisi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju sudah ideal secara politik maupun administratif, kata pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. Slamet Rosyadi.
"Komposisinya sudah bagus, secara politik dan administratif sudah ideal," katanya di Purwokerto, Kamis.
Terlebih lagi, kata dia, dalam Kabinet Indonesia Maju banyak sosok baru yang selama ini dikenal publik sebagai figur yang kompeten dan profesional.
"Banyak sosok baru dalam kabinet yang diharapkan dapat membawa gebrakan baru," katanya.
Baca juga: PSI: Pendiri Gojek jadi Menteri Pendidikan mengejutkan
Kendati demikian, kata dia, Presiden Joko Widodo perlu lebih menuntut komitmen yang tinggi kepada para menteri baru.
"Komitmen yang dimaksud adalah komitmen untuk menjabarkan visi misi presiden. Jangan sampai menteri baru nantinya bergerak tanpa arah kebijakan yang jelas," katanya.
Dia juga mengatakan, tantangan yang dihadapi para menteri selama lima tahun ke depan makin banyak dan makin berat.
"Tantangan lima tahun kedepan akan makin berat khususnya isu daya saing ekonomi yang masih harus terus ditingkatkan, isu korupsi, radikalisme, karhutla dan juga isu kemiskinan yang masih akan menjadi beban yang berat bagi para menteri," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, para menteri perlu segera membuat program yang produktif dan berdampak langsung pada masyarakat.
"Para menteri diharapkan segera mendeliver visi misi presiden menjadi program program yang produktif dan berdampak langsung kepada masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Jokowi saat pengenalan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju menekankan pembantunya untuk tidak korupsi, menjalankan visi misi Presiden dan Wakil Presiden, bekerja keras, cepat dan produktif, serta tidak terjebak rutinitas, dan selalu memeriksa masalah di lapangan untuk menemukan solusi.
"Semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang nggak serius, nggak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," kata Jokowi.
Baca juga: Mahfud MD miliki aset Rp15 miliar
Baca juga: Jadi menteri, Nadiem mundur dari Gojek